28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:45 AM WIB

Sisi Lain Penemuan Jasad Luh Gde Puspasari : Lunasi Kaul, Kapolsek Kerambitan Gelar Upacara

Usai pencarian, jasad Luh Gde Puspasari berhasil ditemukan di areal Pantai Sanur Denpasar. Berhasil ditemukannya  jasad korban membuat Kapolsek Kerambitan Tabanan AKP Ni Luh Komang Sri Subakti harus menempati janji dengan membayar kaul.

SUASANA duka masih mencekat. Jumat (14/10),  sekitar pukul 13.30 Kapolsek Kerambitan AKP Ni Luh Komang Sri Subakti langsung menuju ke lokasi Jembatan penghubung Desa Tibubiu Kerambitan dengan Desa Desa Beraban, Selemadeg Timur, Tabanan.

Kedatangan ke jembatan terbuat dari beton bukan tanpa alasan hanya demi melunasi janji atas apa ucapan yang telah disampaikan. Ini dilakukan  sewaktu melakukan pencarian korban Mahasiswi Luh Gde Puspasari yang hanyut di sungai Yeh Ho, Jumat lalu (7/10).

Polwan yang pernah menjabat sebagai Kapolsek Selemadeg Timur di lokasi jembatan hanyut korban saat menyeberang membawa banten langsung melaksanakan upacara secara sederhana. Selain itu upacara juga dilakukan di Pura Beji Tibubiu.

“Saya lunasi janji hari ini istilahnya bayar kaul (nazar), niat saya dari awal karena sehari pencarian korban bila ditemukan saya ngaturang pejati dan upacara pakeling langsung,” akunya ditemui usai upacara dilaksanakan.

AKP Sri Subakti menjelaskan dirinya yang membayar kaul ini  mengingat proses pencarian sudah maksimal dilakukan oleh tim gabungan. Namun selama enam hari tidak ada membuahkan hasil. Hanya baru sepeda motor Honda Vario korban yang ditemukan di daerah Pantai Pasut.

Selain itu saat proses pencarian harapan besar dari pihak keluarga korban agar jasad Luh Gde Puspasari ditemukan. Dimana duka kehilangan anak sangat dirasakan keluarga korban. Apalagi lagi dirinya sebagai seorang wanita juga sangat merasakan hal demikian.

“Sehingga di hari ke enam dirinya meniatkan mudah-mudahan ada petunjuk korban ditemukan. Dan keluarga bisa tenang. Kemudian korban dapat diupacarai sebagaimana mestinya,” jelasnya.

Syukur ada petunjuk dari yang maha kuasa korban ditemukan tempat sepekan setelah proses pencarian akan berakhir. “Nah, saya bayar kaul ini menepati janji saya sendiri,” ucapnya.

AKP Sri Subakti menambahkan sempat dirinya tak percaya bahwa korban ditemukan di daerah Sanur. Mengingat korban hanyut di daerah Tabanan.

Namun yang membuat dirinya percaya bahwa jasad wanita ditemukan di pantai Sanur adalah Luh Gde Puspasari berdasarkan ciri helm dan sepatu yang digunakan korban saat kuliah. Termasuk pula jaket yang digunakan korban.

Setelah pihak kroscek dengan Polresta Denpasar ternyata jasad itu merupakan jenazah dari Luh Puspasari. Selain itu juga bukti ciri lainnya.

“Kami pun langsung menghubungi keluarga korban agar mengecek ke RSUP Sanglah untuk memastikan kembali jasad tersebut. Dan benar jasad dari Luh Gde Puspasari,” ungkapnya.

Atas kejadian ini agar tidak kembali terulang lagi dan memakan korban pihaknya mengingatkan masyarakat khusus yang berada di dua desa Tibubui dan Beraban serta Desa Tangguntiti agar menghindari menyeberangi jembatan bila mana terjadi kondisi hujan deras. Termasuk menghindari menyeberang jembatan saat malam hari mengingat minim penerangan lampu jalan. “Kami minta kesadaran masing-masing dari warga. Intinya tidak terulang lagi kejadian yang sama,” pungkasnya. (juliadi/radar bali)

 

Usai pencarian, jasad Luh Gde Puspasari berhasil ditemukan di areal Pantai Sanur Denpasar. Berhasil ditemukannya  jasad korban membuat Kapolsek Kerambitan Tabanan AKP Ni Luh Komang Sri Subakti harus menempati janji dengan membayar kaul.

SUASANA duka masih mencekat. Jumat (14/10),  sekitar pukul 13.30 Kapolsek Kerambitan AKP Ni Luh Komang Sri Subakti langsung menuju ke lokasi Jembatan penghubung Desa Tibubiu Kerambitan dengan Desa Desa Beraban, Selemadeg Timur, Tabanan.

Kedatangan ke jembatan terbuat dari beton bukan tanpa alasan hanya demi melunasi janji atas apa ucapan yang telah disampaikan. Ini dilakukan  sewaktu melakukan pencarian korban Mahasiswi Luh Gde Puspasari yang hanyut di sungai Yeh Ho, Jumat lalu (7/10).

Polwan yang pernah menjabat sebagai Kapolsek Selemadeg Timur di lokasi jembatan hanyut korban saat menyeberang membawa banten langsung melaksanakan upacara secara sederhana. Selain itu upacara juga dilakukan di Pura Beji Tibubiu.

“Saya lunasi janji hari ini istilahnya bayar kaul (nazar), niat saya dari awal karena sehari pencarian korban bila ditemukan saya ngaturang pejati dan upacara pakeling langsung,” akunya ditemui usai upacara dilaksanakan.

AKP Sri Subakti menjelaskan dirinya yang membayar kaul ini  mengingat proses pencarian sudah maksimal dilakukan oleh tim gabungan. Namun selama enam hari tidak ada membuahkan hasil. Hanya baru sepeda motor Honda Vario korban yang ditemukan di daerah Pantai Pasut.

Selain itu saat proses pencarian harapan besar dari pihak keluarga korban agar jasad Luh Gde Puspasari ditemukan. Dimana duka kehilangan anak sangat dirasakan keluarga korban. Apalagi lagi dirinya sebagai seorang wanita juga sangat merasakan hal demikian.

“Sehingga di hari ke enam dirinya meniatkan mudah-mudahan ada petunjuk korban ditemukan. Dan keluarga bisa tenang. Kemudian korban dapat diupacarai sebagaimana mestinya,” jelasnya.

Syukur ada petunjuk dari yang maha kuasa korban ditemukan tempat sepekan setelah proses pencarian akan berakhir. “Nah, saya bayar kaul ini menepati janji saya sendiri,” ucapnya.

AKP Sri Subakti menambahkan sempat dirinya tak percaya bahwa korban ditemukan di daerah Sanur. Mengingat korban hanyut di daerah Tabanan.

Namun yang membuat dirinya percaya bahwa jasad wanita ditemukan di pantai Sanur adalah Luh Gde Puspasari berdasarkan ciri helm dan sepatu yang digunakan korban saat kuliah. Termasuk pula jaket yang digunakan korban.

Setelah pihak kroscek dengan Polresta Denpasar ternyata jasad itu merupakan jenazah dari Luh Puspasari. Selain itu juga bukti ciri lainnya.

“Kami pun langsung menghubungi keluarga korban agar mengecek ke RSUP Sanglah untuk memastikan kembali jasad tersebut. Dan benar jasad dari Luh Gde Puspasari,” ungkapnya.

Atas kejadian ini agar tidak kembali terulang lagi dan memakan korban pihaknya mengingatkan masyarakat khusus yang berada di dua desa Tibubui dan Beraban serta Desa Tangguntiti agar menghindari menyeberangi jembatan bila mana terjadi kondisi hujan deras. Termasuk menghindari menyeberang jembatan saat malam hari mengingat minim penerangan lampu jalan. “Kami minta kesadaran masing-masing dari warga. Intinya tidak terulang lagi kejadian yang sama,” pungkasnya. (juliadi/radar bali)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/