Warning: Undefined variable $reporternya in /var/www/devwpradar/wp-content/themes/Newspaper/functions.php on line 229
26.3 C
Jakarta
24 Juli 2024, 23:17 PM WIB

Melihat Eksistensi Kepala Daerah di Bali dalam Bermedia Sosial (1-bersambung)

Keren! Bupati Badung Giri Prasta Rajai TikTok, Suwirta Kuasai Instagram

Beragam cara untuk memperpanjang napas politik dilakukan para politikus, khususnya yang menjabat kepala daerah. Salah satu caranya yakni beradaptasi dengan zaman. Mereka memanfaatkan berbagai platform media sosial (medsos).

Setidaknya ada tiga platform medsos yang paling banyak digunakan, yaitu Facebook, Instagram, dan TikTok. Melalui medsos itu, mereka bisa menggaet calon pemilih yang melek tekhnologi. Namun, tidak semua kepala daerah di Bali mampu mengelola medsos pribadinya. Sebagian dari mereka memiliki tim khusus untuk mengoperasikan medsos.

I Made Dwija Putra/Dewa Ayu Pitri Arisanti/Maulana Sandijaya

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta sangat aktif bermain media sosial (medsos). Bupati asal Desa Pelaga itu rajin memosting berbagai kegiatan. Mulai kegiatan resmi sebagai kepala daerah maupun aktivitas pribadinya.

Bila ditelisik lebih mendalam, Bupati Giri mulai aktif bermedsos sejak 2016. Ia awalnya hanya memanfaatkan Facebook (FB) dengan nama akun Giri Prasta. Namun, lama kelamaan politikus PDIP itu mengikuti perkembangan zaman dengan membuat akun medsos Instagram (IG) dengan nama akun @giri.prasta.

Follower atau pengikut IG Giri Prasta langsung melesat mencapai 90,9 ribu. Giri Prasta menjadi kepala daerah di Bali dengan pengikut terbanyak kedua setelah Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

Hampir setiap hari dia mengunggah kegiatannya dari IG yang juga terkoneksi dengan FB. Akun IG Giri sudah centang biru atau sudah terverifikasi oleh instagram. Selain itu, kadang videonya juga diunggah ke Youtube pribadinya.

Giri juga cukup jeli membaca peluang di medsos. Ketika kawula muda demam TikTok, ia juga membikin akun TikTok. Kini akunnya sudah diikuti 56,7 ribu follower. Akun TikTok Giri ini menjadi yang terbanyak pengikutnya dibandingkan akun TikTok kepala daerah lainnya di Bali. Dalam akun medsosnya Giri cukup rajin membalas komentar netizen.

“Bapak (Bupati Giri Prasta) aktif di medsos sejak September 2016 lalu,” jelas Made Suardita, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Badung diwawancarai Kamis (13/10) lalu.

Lebih lanjut dijelaskan, tujuan memanfaatkan media sosial agar masyarakat lebih mudah mengakses informasi. Selain itu juga dapat berinteraksi langsung kepada masyarakat. “Jadi dapat langsung berinteraksi, bisa menjawab kebutuhan dan keinginan masyarakat, terutama dalam hal pengaduan,” terangnya.

“Karena medsos gratis yang bisa dimanfaatkan masyarakat dan cepat. Apalagi beliau punya tagline yang cepat mengalahkan yang lambat,” imbuh Suardita.

Yang paling sering diposting di IG, FB, dan TikTok adalah konten pemerintahan, personal branding, dan juga keseharian Giri Prasta. Menurut Suardita, Giri tidak memiliki target khusus dalam memainkan medsos. Terpenting informasi pemerintah cepat tersampaikan ke masyarakat.

Akun medsos Giri Prasta selama ini masih aman dari ulah pembajak atau lazim disebut hacker. Hanya sekali ada seseorang yang mengaku sebagai Giri Prasta melalui WhatsApp (WA) sengaja memasang foto Giri Prasta. Oknum tersebut sempat menghubungi sejumlah orang. “Namun, hal itu sudah langsung diumumkan ke publik jagat maya sehingga tidak ada orang yang tertipu,” tegasnya.

Untuk mengelola medsos, Giri Prasta dibantu langsung Bagian Prokompim. Tim Prokompin ini mengumpulkan data di lapangan, kemudian mengolahnya dan menghasilkan konten berupa tulisan, foto dan video. Setelah itu konten dikirim ke bupati. Kemudian bupati memilah konten. Jika Giri Prasta oke, maka ia akan mengunggah sendiri konten itu. Giri tidak memaka jasa admin untuk memosting konten medsos.

Sementara konten yang diunggah di akun resmi Pemkab Badung akan diunggah tim Prokompim. “Semua konten yang diposting bupati kami di Prokompim yang menyiapkan,” jelasnya.

Tim tersebut terdiri dari ASN dan tenaga kontrak. Mereka semuanya dibayar melalui APBD Badung. “Tim ini sangat efektif arena tugas pokok utama bagaimana komunikasi pimpinan tersebar luas. Selain bikin konten kami memiliki website, akun media sosial dan juga bekerja sama dengan media,” pungkasnya.

Pegang Akun Sendiri, Bupati Suwirta Aktif Balas Komentar Pengikutnya

 Selain Giri Prasta, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta juga sangat aktif bermedia sosial. Politisi kelahiran Nusa Penida itu bahkan memiliki pengikut terbanyak di IG. Bedanya, Suwirta belum mengajukan verifikasi ke pihak IG, sehingga akunnya tidak memiliki centang biru.

 Tidak hanya rajin mengunggah konten, Suwirta juga aktif menanggapi komentar pengikutnya. Siapa sangka, ternyata Suwirta sendiri yang mengelola medsosnya, tanpa bantuan admin atau tim khusus.

Saat diwawancarai, Suwirta mengatakan aktif bermedsos sejak 2012. Saat itu ia masih bekerja di koperasi dan akrab bergaul dengan anak-anak muda. Hal itu membuatnya mengenal FB sebagai tempat bergaul di dunia maya.

Seiring waktu dan perkembangan teknologi, dia mulai mengenal Instagram, TikTok, dan lainnya. Dari sekian platform medsos yang dimiliki, Suwirta paling aktif memosting di Instagram dan Facebook. “Karena antara Instagram dengan Facebook nge-link (terkoneksi),” terangnya.

Bupati dua periode itu banyak memosting aktivitas bersama keluarga dan kegiatan sebagai bupati saat turun ke lapangan. Memegang akun medsos sendiri membuat Suwirta bisa langsung merespons keluhan masyarakat.

Suwirta juga jeli mengamati perilaku warganet. Menurutnya masyarakat enggan merespons postingannya yang berbau serimonial seperti peresmian, pelantikan dan lainnya.

“Selain itu masyarakat juga tidak suka dengan postingan yang kalimatnya panjang-panjang. Kalau kurang dapat respons, biasanya saya edit lagi kalimatnya. Masyarakat suka kalimat yang singkat dan sederhana,” katanya.

Keuntungan dari memegang akun sendiri membuatnya tahu persoalan yang dihadapi masyarakat, sehingga dengan cepat dapat ditindaklanjuti. Bahkan dia mengaku kerap membagikan keluhan masyarakat langsung ke pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersangkutan.

“Saya minta teman-teman OPD untuk bermedsos. Kadang teman-teman (pimpinan OPD) tidak berani berkomentar di medsos, Sehingga saya sering mengirimkan kritik masyarakat untuk segera ditanggapi OPD. Coba bayangkan saya selaku bupati sampai sempat seperti itu,” ungkapnya.

Lantaran respons cepatnya itu masyarakat kerap langsung mengeluh melalui media sosialnya. Meski cukup sibuk, dia selalu menyempatkan diri untuk membaca dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi warganya.

“Saya tidak kerepotan, asyik saja. Jadi begini, kita harus memerankan diri kita menjadi berguna. Kadang malam-malam saya sambil ngempu (mengasuh) cucu, sambil mengutak-atik HP,” tutur Suwirta. ( *)

Beragam cara untuk memperpanjang napas politik dilakukan para politikus, khususnya yang menjabat kepala daerah. Salah satu caranya yakni beradaptasi dengan zaman. Mereka memanfaatkan berbagai platform media sosial (medsos).

Setidaknya ada tiga platform medsos yang paling banyak digunakan, yaitu Facebook, Instagram, dan TikTok. Melalui medsos itu, mereka bisa menggaet calon pemilih yang melek tekhnologi. Namun, tidak semua kepala daerah di Bali mampu mengelola medsos pribadinya. Sebagian dari mereka memiliki tim khusus untuk mengoperasikan medsos.

I Made Dwija Putra/Dewa Ayu Pitri Arisanti/Maulana Sandijaya

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta sangat aktif bermain media sosial (medsos). Bupati asal Desa Pelaga itu rajin memosting berbagai kegiatan. Mulai kegiatan resmi sebagai kepala daerah maupun aktivitas pribadinya.

Bila ditelisik lebih mendalam, Bupati Giri mulai aktif bermedsos sejak 2016. Ia awalnya hanya memanfaatkan Facebook (FB) dengan nama akun Giri Prasta. Namun, lama kelamaan politikus PDIP itu mengikuti perkembangan zaman dengan membuat akun medsos Instagram (IG) dengan nama akun @giri.prasta.

Follower atau pengikut IG Giri Prasta langsung melesat mencapai 90,9 ribu. Giri Prasta menjadi kepala daerah di Bali dengan pengikut terbanyak kedua setelah Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

Hampir setiap hari dia mengunggah kegiatannya dari IG yang juga terkoneksi dengan FB. Akun IG Giri sudah centang biru atau sudah terverifikasi oleh instagram. Selain itu, kadang videonya juga diunggah ke Youtube pribadinya.

Giri juga cukup jeli membaca peluang di medsos. Ketika kawula muda demam TikTok, ia juga membikin akun TikTok. Kini akunnya sudah diikuti 56,7 ribu follower. Akun TikTok Giri ini menjadi yang terbanyak pengikutnya dibandingkan akun TikTok kepala daerah lainnya di Bali. Dalam akun medsosnya Giri cukup rajin membalas komentar netizen.

“Bapak (Bupati Giri Prasta) aktif di medsos sejak September 2016 lalu,” jelas Made Suardita, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Badung diwawancarai Kamis (13/10) lalu.

Lebih lanjut dijelaskan, tujuan memanfaatkan media sosial agar masyarakat lebih mudah mengakses informasi. Selain itu juga dapat berinteraksi langsung kepada masyarakat. “Jadi dapat langsung berinteraksi, bisa menjawab kebutuhan dan keinginan masyarakat, terutama dalam hal pengaduan,” terangnya.

“Karena medsos gratis yang bisa dimanfaatkan masyarakat dan cepat. Apalagi beliau punya tagline yang cepat mengalahkan yang lambat,” imbuh Suardita.

Yang paling sering diposting di IG, FB, dan TikTok adalah konten pemerintahan, personal branding, dan juga keseharian Giri Prasta. Menurut Suardita, Giri tidak memiliki target khusus dalam memainkan medsos. Terpenting informasi pemerintah cepat tersampaikan ke masyarakat.

Akun medsos Giri Prasta selama ini masih aman dari ulah pembajak atau lazim disebut hacker. Hanya sekali ada seseorang yang mengaku sebagai Giri Prasta melalui WhatsApp (WA) sengaja memasang foto Giri Prasta. Oknum tersebut sempat menghubungi sejumlah orang. “Namun, hal itu sudah langsung diumumkan ke publik jagat maya sehingga tidak ada orang yang tertipu,” tegasnya.

Untuk mengelola medsos, Giri Prasta dibantu langsung Bagian Prokompim. Tim Prokompin ini mengumpulkan data di lapangan, kemudian mengolahnya dan menghasilkan konten berupa tulisan, foto dan video. Setelah itu konten dikirim ke bupati. Kemudian bupati memilah konten. Jika Giri Prasta oke, maka ia akan mengunggah sendiri konten itu. Giri tidak memaka jasa admin untuk memosting konten medsos.

Sementara konten yang diunggah di akun resmi Pemkab Badung akan diunggah tim Prokompim. “Semua konten yang diposting bupati kami di Prokompim yang menyiapkan,” jelasnya.

Tim tersebut terdiri dari ASN dan tenaga kontrak. Mereka semuanya dibayar melalui APBD Badung. “Tim ini sangat efektif arena tugas pokok utama bagaimana komunikasi pimpinan tersebar luas. Selain bikin konten kami memiliki website, akun media sosial dan juga bekerja sama dengan media,” pungkasnya.

Pegang Akun Sendiri, Bupati Suwirta Aktif Balas Komentar Pengikutnya

 Selain Giri Prasta, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta juga sangat aktif bermedia sosial. Politisi kelahiran Nusa Penida itu bahkan memiliki pengikut terbanyak di IG. Bedanya, Suwirta belum mengajukan verifikasi ke pihak IG, sehingga akunnya tidak memiliki centang biru.

 Tidak hanya rajin mengunggah konten, Suwirta juga aktif menanggapi komentar pengikutnya. Siapa sangka, ternyata Suwirta sendiri yang mengelola medsosnya, tanpa bantuan admin atau tim khusus.

Saat diwawancarai, Suwirta mengatakan aktif bermedsos sejak 2012. Saat itu ia masih bekerja di koperasi dan akrab bergaul dengan anak-anak muda. Hal itu membuatnya mengenal FB sebagai tempat bergaul di dunia maya.

Seiring waktu dan perkembangan teknologi, dia mulai mengenal Instagram, TikTok, dan lainnya. Dari sekian platform medsos yang dimiliki, Suwirta paling aktif memosting di Instagram dan Facebook. “Karena antara Instagram dengan Facebook nge-link (terkoneksi),” terangnya.

Bupati dua periode itu banyak memosting aktivitas bersama keluarga dan kegiatan sebagai bupati saat turun ke lapangan. Memegang akun medsos sendiri membuat Suwirta bisa langsung merespons keluhan masyarakat.

Suwirta juga jeli mengamati perilaku warganet. Menurutnya masyarakat enggan merespons postingannya yang berbau serimonial seperti peresmian, pelantikan dan lainnya.

“Selain itu masyarakat juga tidak suka dengan postingan yang kalimatnya panjang-panjang. Kalau kurang dapat respons, biasanya saya edit lagi kalimatnya. Masyarakat suka kalimat yang singkat dan sederhana,” katanya.

Keuntungan dari memegang akun sendiri membuatnya tahu persoalan yang dihadapi masyarakat, sehingga dengan cepat dapat ditindaklanjuti. Bahkan dia mengaku kerap membagikan keluhan masyarakat langsung ke pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersangkutan.

“Saya minta teman-teman OPD untuk bermedsos. Kadang teman-teman (pimpinan OPD) tidak berani berkomentar di medsos, Sehingga saya sering mengirimkan kritik masyarakat untuk segera ditanggapi OPD. Coba bayangkan saya selaku bupati sampai sempat seperti itu,” ungkapnya.

Lantaran respons cepatnya itu masyarakat kerap langsung mengeluh melalui media sosialnya. Meski cukup sibuk, dia selalu menyempatkan diri untuk membaca dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi warganya.

“Saya tidak kerepotan, asyik saja. Jadi begini, kita harus memerankan diri kita menjadi berguna. Kadang malam-malam saya sambil ngempu (mengasuh) cucu, sambil mengutak-atik HP,” tutur Suwirta. ( *)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/