25.9 C
Jakarta
25 April 2024, 3:38 AM WIB

Alat Panjat Kelapa Juga Diorder Pihak Vila dan Restoran

Tak hanya membuat alat bantu panjang kelapa, I Ketut Suastana juga terampil membuat sejumlah peralatan untuk membantu kerja-kerja di rumah. Buatannya dipakai warga sekitar. 

JULIADI, Tabanan

 

ALAT bantu panjat kelapa buatan I Ketut Suastana kini banyak digunakan banyak pihak. Awalnya, memang dipakai sendiri, kemudian dipakai untuk memberikan bantuan kepada warga desa yang ingin memetik buah pohon kelapa.

 

Menariknya lagi karena hasil dari rakitan alat panjat pohon kelapa, orderan pekerjaan untuk melakukan pembersihan pohon kelapa di villa dan restoran pun berdatangan kepada Suastana.

 

“Sekarang alat ini sudah sering dipakai untuk bekerja. Pembersihan pohon kelapa atau petik buah pohon kelapa. Sedikit tidaknya ini bisa membantu minimal untuk diri sendiri dan keluarga serta tetangga juga,” ucap Suastana di rumahnya di Banjar Lodalang, Desa Kukuh, Marga, Tabanan, Selasa (27/4).

 

Meski bukan berlatar teknisi atau perbengkelan, tangan Suastana terbilang terampil. Ketika ditemui radarbali,id, pria berusia 56 tahun ini juga tampak sibuk membuat sebuah rumah lampu.

 

“Ini bahan triplek dan kayu bekas. Saya lihat tidak gunakan. Kebetulan juga anak meminta dibuatkan rumah lampu. Ya, coba saya buatkan,” ucapnya.

 

Selain alat bantu panjat kelapa, Suastana juga sudah menciptakan sejumlah alat lainnya. Di antaranya, pemotong rumput, pemotong pandan, pakan ternak seperti kangkung, cangkul untuk orang malas seperti mainan sekali injak, alat pemintalan benang tebus, termasuk alat parut kelapa juga.

 

“Selain alat bantu panjat kelapa ada juga beberapa alat lainnya seperti contohnya alat parut kelapa. Alat parut kelapa ini juga sering digunakan oleh krama saat ngayah,” katanya.

 

Namun begitu, sejumlah alatnya juga sudah dipinjam oleh kerabat maupun keluarganya untuk keperluan.

 

Semua alat yang ia ciptakan merupakan hasil pengolahan dari barang bekasnya.

 

“Intinya semua berasal dari barang bekas. Misalnya dinamo yang digunakan pada alat pemotong pandan dan makanan ternak saya gunakan dari mesin air yang sudah rusak luarnya dan dalamnya (dinamo) masih bagus jadi bisa dimanfaatkan,” tandasnya. (habis)

Tak hanya membuat alat bantu panjang kelapa, I Ketut Suastana juga terampil membuat sejumlah peralatan untuk membantu kerja-kerja di rumah. Buatannya dipakai warga sekitar. 

JULIADI, Tabanan

 

ALAT bantu panjat kelapa buatan I Ketut Suastana kini banyak digunakan banyak pihak. Awalnya, memang dipakai sendiri, kemudian dipakai untuk memberikan bantuan kepada warga desa yang ingin memetik buah pohon kelapa.

 

Menariknya lagi karena hasil dari rakitan alat panjat pohon kelapa, orderan pekerjaan untuk melakukan pembersihan pohon kelapa di villa dan restoran pun berdatangan kepada Suastana.

 

“Sekarang alat ini sudah sering dipakai untuk bekerja. Pembersihan pohon kelapa atau petik buah pohon kelapa. Sedikit tidaknya ini bisa membantu minimal untuk diri sendiri dan keluarga serta tetangga juga,” ucap Suastana di rumahnya di Banjar Lodalang, Desa Kukuh, Marga, Tabanan, Selasa (27/4).

 

Meski bukan berlatar teknisi atau perbengkelan, tangan Suastana terbilang terampil. Ketika ditemui radarbali,id, pria berusia 56 tahun ini juga tampak sibuk membuat sebuah rumah lampu.

 

“Ini bahan triplek dan kayu bekas. Saya lihat tidak gunakan. Kebetulan juga anak meminta dibuatkan rumah lampu. Ya, coba saya buatkan,” ucapnya.

 

Selain alat bantu panjat kelapa, Suastana juga sudah menciptakan sejumlah alat lainnya. Di antaranya, pemotong rumput, pemotong pandan, pakan ternak seperti kangkung, cangkul untuk orang malas seperti mainan sekali injak, alat pemintalan benang tebus, termasuk alat parut kelapa juga.

 

“Selain alat bantu panjat kelapa ada juga beberapa alat lainnya seperti contohnya alat parut kelapa. Alat parut kelapa ini juga sering digunakan oleh krama saat ngayah,” katanya.

 

Namun begitu, sejumlah alatnya juga sudah dipinjam oleh kerabat maupun keluarganya untuk keperluan.

 

Semua alat yang ia ciptakan merupakan hasil pengolahan dari barang bekasnya.

 

“Intinya semua berasal dari barang bekas. Misalnya dinamo yang digunakan pada alat pemotong pandan dan makanan ternak saya gunakan dari mesin air yang sudah rusak luarnya dan dalamnya (dinamo) masih bagus jadi bisa dimanfaatkan,” tandasnya. (habis)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/