30.4 C
Jakarta
9 Februari 2025, 12:08 PM WIB

Terduga Teroris Ditangkap, Densus 88 Temukan Ini di Kamar Kosnya di Denpasar Bali

DENPASAR– Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap terduga teroris bernama Firdaus Salam Isnanto, 28, sebelum menyeberang ke pulau Dewata, Bali.

Firdaus ditangkap di simpang Jalan Pancasila tepatnya di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (6/9) September 2022.

Terungkap, Firdaus berencana ke Bali. Di Bali dia tinggal di kamar kos Jalan Satelit nomor 40 Desa Dauh Puti Kelod, Denpasar Barat. Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggerebekan kamar kos Firdaus pada Rabu lalu (7/9). Di kamar kos itu Firdaus tinggal bersama istrinya berinnisial DYA dan dua anaknya. “Dalam penggeledahan oleh 10 personil Densus 88, disita golok dan anak panah serta buku jihad,” kata sumber polisi pada Kamis kemarin (8/9) sembari mengatakan penggeledahan ini merupakan buntut dari penangkapan teroris Firdaus

Dalam penggeledahan kamar kos itu, Tim Densus 88 juga menginterogasi Basuki, 65, dan Siti Juariah, 59, yang merupakan bapak dan ibu dari Firdaus. Namun, belum diketahui hasil interogasi tersebut. Ibu kandung Firdaus yakni Siti Juariah yang ditemui awak media di Jalan Satelit Denpasar mengaku tidak menyangka kalau anak keduanya itu terlibat terorisme.

“Padahal semasa kecil hingga menikah, Firdaus tidak pernah terlihat ikut aliran keras,” ujarnya. Siti mengaku kaget mendengar kabar dari menantunya DYA terkait penangkapan anaknya tersebut. Dijelaskanya, ada 10 personil polisi yang datang ke TKP dan melakukan penggeledahan pada Rabu 7 September 2022.

Dari penggeledahan itu polisi menyita golok, anak panah, dan buku jihad. Dia pun menceritakan jika Firdaus bekerja pada satu perusahaan alat berat. “Kalau di Bima Firdaus mengerjakan proyek irigasi, air minum, dan embung,” ujarnya.

Selesai kerja di Bima, Firdaus kembali dipercayakan oleh perusahaannya untuk bekerja di Lumajang, Jatim. Lulusan Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bali, itu kemudian mengerjakan proyek 2.000 unit rumah.

Sebelum ke Lumajang enam bulan lalu, dia sempat seminggu di Bali. Pas berangkat ke Lumajang, dia membawa istri dan anaknya. “Firdaus dan keluarganya berencana datang ke Bali minggu depan. Namun kami mendapat kabar bahwa Firdaus ditangkap saat mengendarai sepeda motor bersama istri dan dua anaknya di Lumajang, Jawa Timur,” kata sang ibu.

Dikatakan, sampai saat ini ia tidak tahu di mana keberadaan anaknya itu. Sementara istri dan cucunya masih di Lumajang. “ Suami saya (Basuki) sedang dalam perjalanan ke Lumajang untuk menjemput mantu dan cucu. Terkait barang bukti yang disita yakni golok sering digunakan untuk sembelih hewan kurban. Soal anak panah karena Firdaus memang ahli memanah. Anak saya itu ahli panahan. Pernah ikut latihan pemanah. Ia juga ikut pemotongan hewan halal. Setiap hari raya kurban anak saya ikut motong hewan kurban. Dan sekarang nasibnya seperti ini, ya mungkin jalan hidupnya begitu. Saya kembalikan kepada Allah,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Satake Bayu Setianto belum bisa berkomentar banyak soalpenangkapan terduga teroris Firdaus. Ia mengatakan keterangan ini merupakan dari divisi Humas Mabes Polri. “Densus 88 yang berwenang memberikan keterangan. Dia (FIS) kan hanya rumahnya di Bali, tapi ditangkapnya ya di luar daerah,” ujar mantan Kabid Humas Polda Sumatera Barat ini. (dre)

DENPASAR– Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap terduga teroris bernama Firdaus Salam Isnanto, 28, sebelum menyeberang ke pulau Dewata, Bali.

Firdaus ditangkap di simpang Jalan Pancasila tepatnya di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (6/9) September 2022.

Terungkap, Firdaus berencana ke Bali. Di Bali dia tinggal di kamar kos Jalan Satelit nomor 40 Desa Dauh Puti Kelod, Denpasar Barat. Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggerebekan kamar kos Firdaus pada Rabu lalu (7/9). Di kamar kos itu Firdaus tinggal bersama istrinya berinnisial DYA dan dua anaknya. “Dalam penggeledahan oleh 10 personil Densus 88, disita golok dan anak panah serta buku jihad,” kata sumber polisi pada Kamis kemarin (8/9) sembari mengatakan penggeledahan ini merupakan buntut dari penangkapan teroris Firdaus

Dalam penggeledahan kamar kos itu, Tim Densus 88 juga menginterogasi Basuki, 65, dan Siti Juariah, 59, yang merupakan bapak dan ibu dari Firdaus. Namun, belum diketahui hasil interogasi tersebut. Ibu kandung Firdaus yakni Siti Juariah yang ditemui awak media di Jalan Satelit Denpasar mengaku tidak menyangka kalau anak keduanya itu terlibat terorisme.

“Padahal semasa kecil hingga menikah, Firdaus tidak pernah terlihat ikut aliran keras,” ujarnya. Siti mengaku kaget mendengar kabar dari menantunya DYA terkait penangkapan anaknya tersebut. Dijelaskanya, ada 10 personil polisi yang datang ke TKP dan melakukan penggeledahan pada Rabu 7 September 2022.

Dari penggeledahan itu polisi menyita golok, anak panah, dan buku jihad. Dia pun menceritakan jika Firdaus bekerja pada satu perusahaan alat berat. “Kalau di Bima Firdaus mengerjakan proyek irigasi, air minum, dan embung,” ujarnya.

Selesai kerja di Bima, Firdaus kembali dipercayakan oleh perusahaannya untuk bekerja di Lumajang, Jatim. Lulusan Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bali, itu kemudian mengerjakan proyek 2.000 unit rumah.

Sebelum ke Lumajang enam bulan lalu, dia sempat seminggu di Bali. Pas berangkat ke Lumajang, dia membawa istri dan anaknya. “Firdaus dan keluarganya berencana datang ke Bali minggu depan. Namun kami mendapat kabar bahwa Firdaus ditangkap saat mengendarai sepeda motor bersama istri dan dua anaknya di Lumajang, Jawa Timur,” kata sang ibu.

Dikatakan, sampai saat ini ia tidak tahu di mana keberadaan anaknya itu. Sementara istri dan cucunya masih di Lumajang. “ Suami saya (Basuki) sedang dalam perjalanan ke Lumajang untuk menjemput mantu dan cucu. Terkait barang bukti yang disita yakni golok sering digunakan untuk sembelih hewan kurban. Soal anak panah karena Firdaus memang ahli memanah. Anak saya itu ahli panahan. Pernah ikut latihan pemanah. Ia juga ikut pemotongan hewan halal. Setiap hari raya kurban anak saya ikut motong hewan kurban. Dan sekarang nasibnya seperti ini, ya mungkin jalan hidupnya begitu. Saya kembalikan kepada Allah,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Satake Bayu Setianto belum bisa berkomentar banyak soalpenangkapan terduga teroris Firdaus. Ia mengatakan keterangan ini merupakan dari divisi Humas Mabes Polri. “Densus 88 yang berwenang memberikan keterangan. Dia (FIS) kan hanya rumahnya di Bali, tapi ditangkapnya ya di luar daerah,” ujar mantan Kabid Humas Polda Sumatera Barat ini. (dre)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/