27.1 C
Jakarta
1 Mei 2024, 6:35 AM WIB

Metode Sainte Lague Untungkan Parpol Besar, BSW: Caleg Jadi Penentu

DENPASAR – Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 dipastikan menggunakan metode Sainte Lague dalam penghitungan kursi. Metode ini untuk menggantikan metode kuota Hare yang berlaku sebelumnya.

Dengan metode kuota Hare, kata dia, parpol kecil bisa diakomodasi, namun di sisi lain parpol besar yang mendulang suara maksimal merasa dirugikan karena suara mereka beralih atau dibagi kepada parpol lain.

Lantaran itu, parpol – parpol besar sepakat menggunakan metode Sainte Lague. Namun, pengamat politik Bagus Santa Wardana (BSW) tak sepenuhnya setuju dengan pandangan bahwa Sainte Lague akan menghabisi parpol kecil.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, BSW mengatakan banyak prasangka yang dimunculkan berbagai pihak sementara masyarakat hanya melihat sebatas asumsi dan dan analisa.

“Ada yang menyebut menguntungkan partai besar dan menghancurkan partai kecil. Banyak simulasi yangg dilakukan terkesan menyudutkan

partai menengah dan kecil yang seakan menakut-nakuti caleg di partai menengah dan kecil. Sejatinya tidak demikian,” ucapnya.

BSW memprediksi tidak mustahil partai menengah dan kecil dapat memanfaatkan peluang bahkan menang.

Yang paling penting adalah komposisi dan kualitas caleg yang dipasang masing-masing parpol di dapil.

“Kalau memang memiliki kompetensi yang kuat di daerah pemilihan mereka, apa tidak mungkin caleg partai menengah dan kecil akan mengalahkan partai besar? Bisa saja terjadi bukan?,” tegasnya.

BSW memastikan seluruh parpol, khususnya parpol kecil akan memasang strategi jeli dan kritis agar keluar sebagai pemenang.

“Kompetisi ini akan menghadirkan suguhan pertempuran menarik. Jadi jangan giring opini masyarakat ke arah ketakutan itu.

Dalam tiap pertempuran wajar stigma atau prasangka demikian muncul untuk melemahkan para caleg partai menengah dan kecil sehingga mereka tidak semangat juang dan akhirnya kalah,” pesannya.

DENPASAR – Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 dipastikan menggunakan metode Sainte Lague dalam penghitungan kursi. Metode ini untuk menggantikan metode kuota Hare yang berlaku sebelumnya.

Dengan metode kuota Hare, kata dia, parpol kecil bisa diakomodasi, namun di sisi lain parpol besar yang mendulang suara maksimal merasa dirugikan karena suara mereka beralih atau dibagi kepada parpol lain.

Lantaran itu, parpol – parpol besar sepakat menggunakan metode Sainte Lague. Namun, pengamat politik Bagus Santa Wardana (BSW) tak sepenuhnya setuju dengan pandangan bahwa Sainte Lague akan menghabisi parpol kecil.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, BSW mengatakan banyak prasangka yang dimunculkan berbagai pihak sementara masyarakat hanya melihat sebatas asumsi dan dan analisa.

“Ada yang menyebut menguntungkan partai besar dan menghancurkan partai kecil. Banyak simulasi yangg dilakukan terkesan menyudutkan

partai menengah dan kecil yang seakan menakut-nakuti caleg di partai menengah dan kecil. Sejatinya tidak demikian,” ucapnya.

BSW memprediksi tidak mustahil partai menengah dan kecil dapat memanfaatkan peluang bahkan menang.

Yang paling penting adalah komposisi dan kualitas caleg yang dipasang masing-masing parpol di dapil.

“Kalau memang memiliki kompetensi yang kuat di daerah pemilihan mereka, apa tidak mungkin caleg partai menengah dan kecil akan mengalahkan partai besar? Bisa saja terjadi bukan?,” tegasnya.

BSW memastikan seluruh parpol, khususnya parpol kecil akan memasang strategi jeli dan kritis agar keluar sebagai pemenang.

“Kompetisi ini akan menghadirkan suguhan pertempuran menarik. Jadi jangan giring opini masyarakat ke arah ketakutan itu.

Dalam tiap pertempuran wajar stigma atau prasangka demikian muncul untuk melemahkan para caleg partai menengah dan kecil sehingga mereka tidak semangat juang dan akhirnya kalah,” pesannya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/