34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:16 PM WIB

7 Tangan Caleg Millennial Togar Situmorang Gaet Pemilih, Apa Saja?

DENPASAR – Menjelang pemilu, banyak cara yang dilakukan oleh para caleg untuk menggaet hati pemilihnya. Begitu juga dengan Togar Situmorang.

Ia menyebut, ada 7 Tangan yang dilakukan Togar Situmorang S.H., M.H., M.A.P. Caleg DPRD Provinsi Bali dapil Denpasar nomor urut 7 untuk menggaet hati pemilihnya.

 

1.Kaki Tangan

Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P, caleg millennial yang mempunyai tagline Siap Melayani Bukan Dilayani, Berterima kasih kepada Sahabat Bang Togar (semacam Tim Sukses).

Mereka (kaki tangan) inilah yang membantu saya dalam memperkenalkan atau mensosialisasikan pencalegan saya.

Kaki tangan ini sangat saya butuhkan untuk menyebarluaskan kartu nama, stiker, memasang spanduk, baliho dll.

Tanpa bantuan kaki tangan, pasti saya akan kesulitan dalam melakukan sosialisasi dalam penyampaian visi dan misi kepada masyarakat selaku calon pemilih.

 

2. Turun Tangan

Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P sebagai Pengamat Publik mengatakan, untuk menguji komitmen, integritas, sekaligus media perkenalan diri harus terlibat langsung di tengah-tengah masyarakat.

Menurut advokat yang masuk di dalam 100 Advokat Hebat versi majalah PropertynBank, sebagai caleg mestinya banyak masyarakat sebagai pemilih (punya hak pilih) pastinya ingin melihat,

mengenal dan mengetahui secara langsung figur (sosok) CALEG yang akan dipercayakan nantinya menjadi wakil rakyat di parlemen. Bukankah ada istilah “tak kenal maka tak sayang”.

“Dengan turun tangan langsung kepada masyarakat, maka saya rasa akan dikenal baik oleh para pemilih.

Masyarakat (pemilih) saat ini

sudah semakin cerdas dan tidak bisa lagi dibodoh-bodohi. Mereka tak lagi gampang terjebak pada praktik beli kucing dalam karung,” ujarnya.

 

3. Ringan Tangan

Ringan tangan alias mudah bersambung tangan dapat diartikan sebagai sifat dan sikap suka menolong (suka memberikan bantuan).

Ketua POSSI Denpasar Provinsi Bali ini menjelaskan, bukan “ringan tangan” dalam pengertian suka memukul atau menempeleng.

Sifat dan sikap (berjiwa sosial) dari seorang caleg kepada sesama tentunya akan mendapatkan banyak simpatik dari masyarakat.

Masyarakat tentunya akan lebih memilih caleg yang selama ini mereka kenal sebagai sosok yang suka menolong sesama ketimbang memilih

caleg yang sama sekali tidak pernah terdengar sedikit pun memberikan bantuan (pertolongan) kepada sesama warga.

 

4. Buah Tangan

Buah tangan yang dimaksud adalah yang telah kami bagikan kepada masyarakat Denpasar khususnya berupa cendera mata (baju kaos, kalender, korek, dupa, dll) atau secara nyata bantuan hukum gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.

Karena ada peribahasa yang mengatakan “Tangan yang di atas (pemberi) lebih baik dari pada tangan yang di bawah (penerima)”‘.

Nah, dalam hal ini, sebagai seorang caleg saya harus memposisikan diri sebagai “tangan diatas” atau pemberi.

 

Selaku pemberi, sebagai caleg saya tidak boleh berharap lebih dari pemberiaannya. Dalam artian, pemberian (bantuan) yang saya berikan harus dengan penuh keikhlasan.

Pemberian itu tidak boleh menimbulkan kesan “ada maunya”, butuh balasan, atau pemberian secara tidak ikhlas.

Karena sudah menjadi keharusan bagi seorang caleg untuk melakukan sosialisasi kepada para calon pemilih. Sosialisasi ini diperlukan dalam upaya

memperkenalkan diri kepada calon pemilih. Agar sosialisasi dengan calon pemilih berjalan dengan rapi dan tertib.

 

5. Bergandeng Tangan

“Bergandeng tangan alias bahu-membahu atau saling membantu penting kiranya dilakukan oleh para caleg dengan caleg lainnya,” ujar Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P, Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali.

Apalagi bagi para caleg yang mempunyai visi dan misi yang sama untuk Bali. Seperti halnya dengan saya dan Ismaya calon DPD RI Provinsi Bali Nomor urut 32.

Harus saling memberikan dukungan, membantu, dan bahu-membahu. Bukan hanya itu, hal ini juga dapat menimbulkan kesan kekompakan di mata pemilih.

Duet Panglima! Dengan begitu, pemilih semakin tertarik untuk memilih caleg yang terlihat kompak.

 

 

6. Angkat Tangan

“Angkat tangan disini bukan berarti menyerah, tidak ada perlawanan, takluk, dan putus asa,” jelas Panglima Hukum Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. dan

juga Managing Partner Law Office Togar Situmorang & Associates yang beralamat di Jl. Tukad Citarum No. 5A Renon, Jl. Bypass Ngurah Rai No.407, dan juga merupakan rekanan OTO 27

yaitu bisnis usaha yang bergerak di bidang, Insurance AIA, Property penjualan Villa, Showroom Mobil, Showroom Motor

Harley Davidson, Food Court dan juga Barber Shop yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Timur No. 22 Denpasar Bali.

“Angkat tangan” dimaksud adalah selalu banyak berdo’a. “Menurut saya, apabila ingin memenangkan pertarungan dalam pesta demokrasi yang tinggal menghitung hari, harus banyak “angkat tangan” untuk berdo’a.

Bagaimana pun keras dan banyak nya usaha, Paling tidak dengan do’a akan menjadi media penting guna memperoleh rahmat, hidayah, rezki, pun kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Oraet Labora!,” ujarnya.

Bagaimana pun keyakinan mengajarkan bahwa tanpa rahmat, hidayah, dan kehendak dari Tuhan Yang Maha Kuasa mustahil seseorang akan mampu mencapai cita-cita yang diinginkannya.

 

7. Garis Tangan/Takdir

Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. yang pernah menjadi Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPKRI) Provinsi Bali Menjelaskan, takdir adalah benteng terakhir dalam harapan saya sebagai caleg.

“Dalam diri saya harus tertanam keyakinan dan kepercayaan bahwa takdir (garis tangan) adalah segalanya.

Saya yakin, bahwa segala hal yang akan diperoleh kemudian hari sebenarnya telah di tetapkan sebagai “garis tangan” dari Tuhan Yang Maha Esa.

Jika memang terpilih sebagai anggota dewan nantinya, itu merupakan bagian dari garis tangan saya. Dengan keyakinan ini, tidak akan ada lagi penyesalan nantinya di kemudian hari,” pungkasnya. (rba)

DENPASAR – Menjelang pemilu, banyak cara yang dilakukan oleh para caleg untuk menggaet hati pemilihnya. Begitu juga dengan Togar Situmorang.

Ia menyebut, ada 7 Tangan yang dilakukan Togar Situmorang S.H., M.H., M.A.P. Caleg DPRD Provinsi Bali dapil Denpasar nomor urut 7 untuk menggaet hati pemilihnya.

 

1.Kaki Tangan

Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P, caleg millennial yang mempunyai tagline Siap Melayani Bukan Dilayani, Berterima kasih kepada Sahabat Bang Togar (semacam Tim Sukses).

Mereka (kaki tangan) inilah yang membantu saya dalam memperkenalkan atau mensosialisasikan pencalegan saya.

Kaki tangan ini sangat saya butuhkan untuk menyebarluaskan kartu nama, stiker, memasang spanduk, baliho dll.

Tanpa bantuan kaki tangan, pasti saya akan kesulitan dalam melakukan sosialisasi dalam penyampaian visi dan misi kepada masyarakat selaku calon pemilih.

 

2. Turun Tangan

Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P sebagai Pengamat Publik mengatakan, untuk menguji komitmen, integritas, sekaligus media perkenalan diri harus terlibat langsung di tengah-tengah masyarakat.

Menurut advokat yang masuk di dalam 100 Advokat Hebat versi majalah PropertynBank, sebagai caleg mestinya banyak masyarakat sebagai pemilih (punya hak pilih) pastinya ingin melihat,

mengenal dan mengetahui secara langsung figur (sosok) CALEG yang akan dipercayakan nantinya menjadi wakil rakyat di parlemen. Bukankah ada istilah “tak kenal maka tak sayang”.

“Dengan turun tangan langsung kepada masyarakat, maka saya rasa akan dikenal baik oleh para pemilih.

Masyarakat (pemilih) saat ini

sudah semakin cerdas dan tidak bisa lagi dibodoh-bodohi. Mereka tak lagi gampang terjebak pada praktik beli kucing dalam karung,” ujarnya.

 

3. Ringan Tangan

Ringan tangan alias mudah bersambung tangan dapat diartikan sebagai sifat dan sikap suka menolong (suka memberikan bantuan).

Ketua POSSI Denpasar Provinsi Bali ini menjelaskan, bukan “ringan tangan” dalam pengertian suka memukul atau menempeleng.

Sifat dan sikap (berjiwa sosial) dari seorang caleg kepada sesama tentunya akan mendapatkan banyak simpatik dari masyarakat.

Masyarakat tentunya akan lebih memilih caleg yang selama ini mereka kenal sebagai sosok yang suka menolong sesama ketimbang memilih

caleg yang sama sekali tidak pernah terdengar sedikit pun memberikan bantuan (pertolongan) kepada sesama warga.

 

4. Buah Tangan

Buah tangan yang dimaksud adalah yang telah kami bagikan kepada masyarakat Denpasar khususnya berupa cendera mata (baju kaos, kalender, korek, dupa, dll) atau secara nyata bantuan hukum gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.

Karena ada peribahasa yang mengatakan “Tangan yang di atas (pemberi) lebih baik dari pada tangan yang di bawah (penerima)”‘.

Nah, dalam hal ini, sebagai seorang caleg saya harus memposisikan diri sebagai “tangan diatas” atau pemberi.

 

Selaku pemberi, sebagai caleg saya tidak boleh berharap lebih dari pemberiaannya. Dalam artian, pemberian (bantuan) yang saya berikan harus dengan penuh keikhlasan.

Pemberian itu tidak boleh menimbulkan kesan “ada maunya”, butuh balasan, atau pemberian secara tidak ikhlas.

Karena sudah menjadi keharusan bagi seorang caleg untuk melakukan sosialisasi kepada para calon pemilih. Sosialisasi ini diperlukan dalam upaya

memperkenalkan diri kepada calon pemilih. Agar sosialisasi dengan calon pemilih berjalan dengan rapi dan tertib.

 

5. Bergandeng Tangan

“Bergandeng tangan alias bahu-membahu atau saling membantu penting kiranya dilakukan oleh para caleg dengan caleg lainnya,” ujar Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P, Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali.

Apalagi bagi para caleg yang mempunyai visi dan misi yang sama untuk Bali. Seperti halnya dengan saya dan Ismaya calon DPD RI Provinsi Bali Nomor urut 32.

Harus saling memberikan dukungan, membantu, dan bahu-membahu. Bukan hanya itu, hal ini juga dapat menimbulkan kesan kekompakan di mata pemilih.

Duet Panglima! Dengan begitu, pemilih semakin tertarik untuk memilih caleg yang terlihat kompak.

 

 

6. Angkat Tangan

“Angkat tangan disini bukan berarti menyerah, tidak ada perlawanan, takluk, dan putus asa,” jelas Panglima Hukum Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. dan

juga Managing Partner Law Office Togar Situmorang & Associates yang beralamat di Jl. Tukad Citarum No. 5A Renon, Jl. Bypass Ngurah Rai No.407, dan juga merupakan rekanan OTO 27

yaitu bisnis usaha yang bergerak di bidang, Insurance AIA, Property penjualan Villa, Showroom Mobil, Showroom Motor

Harley Davidson, Food Court dan juga Barber Shop yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Timur No. 22 Denpasar Bali.

“Angkat tangan” dimaksud adalah selalu banyak berdo’a. “Menurut saya, apabila ingin memenangkan pertarungan dalam pesta demokrasi yang tinggal menghitung hari, harus banyak “angkat tangan” untuk berdo’a.

Bagaimana pun keras dan banyak nya usaha, Paling tidak dengan do’a akan menjadi media penting guna memperoleh rahmat, hidayah, rezki, pun kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Oraet Labora!,” ujarnya.

Bagaimana pun keyakinan mengajarkan bahwa tanpa rahmat, hidayah, dan kehendak dari Tuhan Yang Maha Kuasa mustahil seseorang akan mampu mencapai cita-cita yang diinginkannya.

 

7. Garis Tangan/Takdir

Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. yang pernah menjadi Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPKRI) Provinsi Bali Menjelaskan, takdir adalah benteng terakhir dalam harapan saya sebagai caleg.

“Dalam diri saya harus tertanam keyakinan dan kepercayaan bahwa takdir (garis tangan) adalah segalanya.

Saya yakin, bahwa segala hal yang akan diperoleh kemudian hari sebenarnya telah di tetapkan sebagai “garis tangan” dari Tuhan Yang Maha Esa.

Jika memang terpilih sebagai anggota dewan nantinya, itu merupakan bagian dari garis tangan saya. Dengan keyakinan ini, tidak akan ada lagi penyesalan nantinya di kemudian hari,” pungkasnya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/