29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:00 AM WIB

Kemapanan Masyarakat Ala Dalgona Coffee

GAMBAR dan tutorial Dalgona Coffee akhir-akhir ini berseliweran dan menjadi viral. Minuman berbahan dasar kopi dengan penampilan menggoda ala es krim, terbukti mampu membius masyarakat.

Bahan baku yang mudah ditemui dan pengolahan yang sederhana menjadikan minuman ini dalam waktu singkat ada dalam trending topic.

Paling tidak ada 3 keunggulan minuman ini: bahan yang mudah ditemui, pengolahan yang sederhana, dan rasa yang ajib ala café.

Jika kita berhenti sejenak dan melihat potret masyarakat saat ini, nisacaya kita temui kemiripan antara Dalgona Coffee dan kondisi kekinian masyarakat.

Seperti dalgona, bahan baku masyarakat berupa individu-individu dengan berbagai macam latar belakang, sangat mudah kita temui.

Kehidupan yang heterogen adalah sebuah keniscayaan yang tak terelakkan. Ini bisa menjadi potensi dan bisa juga menjadi ancaman.

Tergantung kepiawaian sang “Koki” dalam mengolahnya. Dalgona, meski bahan bakunya mudah ditemui, akan tetapi jika hanya sekedar dicampur dalam gelas, maka tidak akan pernah menjadi dalgona.

Koki harus tahu takaran yang pas dan cara pengolahan yang tepat. Masyarakat pun tidak cukup hanya dengan sekedar mengumpulkan orang disuatu tempat.

Harus ada orang yang ditunjuk untuk “mengolah” masyarakat. Orang ini selain dikenal, ia juga mampu membuat aturan yang disepakati untuk dijalankan oleh seluruh masyarakat.

Aturan inilah yang akan menentukan keharmonisan dan kemapanan masyarakat. Namun, ketika aturan yang dibuat sarat dengan kepentingan dan hawa nafsu, maka ini akan berujung pada hancurnya masyarakat.

Tutorial dalgona dibuat dengan tujuan agar orang bisa menikmati enaknya minuman kekinian yang murah dan mudah dibuat.

Dibuatnya aturan di tengah masyarakat tentu saja agar masyarakat menjadi mapan, sejahtera, dan harmonis.

Maka sebagai mahluk beragama, sudah seharusnya aturan ini kita sandarkan pada ruh ilahiah, bukan hawa nafsu. Selamat menikmati secangkir dalgona dengan aroma kemapanan masyarakat. [meslab sanap]

GAMBAR dan tutorial Dalgona Coffee akhir-akhir ini berseliweran dan menjadi viral. Minuman berbahan dasar kopi dengan penampilan menggoda ala es krim, terbukti mampu membius masyarakat.

Bahan baku yang mudah ditemui dan pengolahan yang sederhana menjadikan minuman ini dalam waktu singkat ada dalam trending topic.

Paling tidak ada 3 keunggulan minuman ini: bahan yang mudah ditemui, pengolahan yang sederhana, dan rasa yang ajib ala café.

Jika kita berhenti sejenak dan melihat potret masyarakat saat ini, nisacaya kita temui kemiripan antara Dalgona Coffee dan kondisi kekinian masyarakat.

Seperti dalgona, bahan baku masyarakat berupa individu-individu dengan berbagai macam latar belakang, sangat mudah kita temui.

Kehidupan yang heterogen adalah sebuah keniscayaan yang tak terelakkan. Ini bisa menjadi potensi dan bisa juga menjadi ancaman.

Tergantung kepiawaian sang “Koki” dalam mengolahnya. Dalgona, meski bahan bakunya mudah ditemui, akan tetapi jika hanya sekedar dicampur dalam gelas, maka tidak akan pernah menjadi dalgona.

Koki harus tahu takaran yang pas dan cara pengolahan yang tepat. Masyarakat pun tidak cukup hanya dengan sekedar mengumpulkan orang disuatu tempat.

Harus ada orang yang ditunjuk untuk “mengolah” masyarakat. Orang ini selain dikenal, ia juga mampu membuat aturan yang disepakati untuk dijalankan oleh seluruh masyarakat.

Aturan inilah yang akan menentukan keharmonisan dan kemapanan masyarakat. Namun, ketika aturan yang dibuat sarat dengan kepentingan dan hawa nafsu, maka ini akan berujung pada hancurnya masyarakat.

Tutorial dalgona dibuat dengan tujuan agar orang bisa menikmati enaknya minuman kekinian yang murah dan mudah dibuat.

Dibuatnya aturan di tengah masyarakat tentu saja agar masyarakat menjadi mapan, sejahtera, dan harmonis.

Maka sebagai mahluk beragama, sudah seharusnya aturan ini kita sandarkan pada ruh ilahiah, bukan hawa nafsu. Selamat menikmati secangkir dalgona dengan aroma kemapanan masyarakat. [meslab sanap]

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/