26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:11 AM WIB

Terinspirasi dari Kampung di Malang, Per Blok Habiskan 20 Kilogram

Ada banyak cara dilakukan warga menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-73. Mulai menggelar lomba rakyat, sampai menghias rumah mereka dengan warna-warna lampu atau bendera.

 

MONICA RAHAYU, Denpasar

 

Beragam warna warni cat tembok sudah terlihat dari kejauhan.

Bangunan sederhana memanjang pun terlihat semarak di Jalan Tukad Baru Barat, Banjar Panti Gede, Pemogan Denpasar Selatan.

Ada warna hijau, kuning, ,merah, biru,  hijau dan warna lain. radarbali.jawapos.com pun penasaran dan berkunjung ke kampung yang penduduknya mayoritas adalah kaum urban.

Pondok Rukun atau orang biasa mengenal dengan Kampung Pelangi.

Disebut kampung pelangi, karena hampir setiap tembok blok bangunan rumah warga berwarna-warni mirip pelangi.

Abdul Gofur selaku Ketua Umum Yayasan Pondok Rukun mengatakan, Pondok Rukun terdiri dari 11 blok A-K dengan jumlah keseluruhan 200 kamar kos.

Dan sebagai wujud nasionalisme terhadap negara, menghias pondok rukun dengan berbagai warna adalah salah satu aksinya.

“Disini warga perantauan dari Jawa, kami minoritas ditengah mayoritas berbuat sesuatu sebagai bentuk rasa nasionalisme,” ujar Abdul warga asli Banyuwangi yang mengaku sudah 18 tahun tinggal di Pondok Rukun.

Abdul mengaku hal ini terinspirasi dari Kampung Warna Warni, Malang. Kegiatan pun dilakukan secara gotong royong sejak seminggu, dengan beragam warna dan kreasi gambar menghias dinding-dinding 200 rumah Pondok Rukun. Dengan biaya per blok dan dikerjakan per blok, Abdul mengatakan target penyelesaian sebelum tanggal 17 Agustus.

“Temanya bebas tetap warna warni, dan dikoordinir setiap blok. Setiap blok kurang lebih ada 17 kamar, dan menghabiskan kurang lebih 4 kaleng cat ukuran 5 kg. Pesan yang ingin disampaikan melalui ini adalah kemeriahan dari warna, sebagai bentuk keberagaman suku agama dan budaya di Pondok Rukun,” jelas Abdul.

Salah satu pemilik toko konveksi kaos di Pondok Rukun, Joko mengaku bangga dengan aksi ini bahkan memberi kesempatan anak buahnya untuk terlibat mengecat bangunan usahanya dan sekitar sampai pukul 02.00 dini hari.

“Kami mulai sejak tiga hari lalu. Seneng dengan aktifitas ini, jadi kesannya menarik karena rasa kekeluargaan dan persahabatan ada lewat kerja sama ini. Karena yang kerja juga mereka yang ada disini, bergerak dengan cara gotong royong,” pungkas Joko.

 

Ada banyak cara dilakukan warga menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-73. Mulai menggelar lomba rakyat, sampai menghias rumah mereka dengan warna-warna lampu atau bendera.

 

MONICA RAHAYU, Denpasar

 

Beragam warna warni cat tembok sudah terlihat dari kejauhan.

Bangunan sederhana memanjang pun terlihat semarak di Jalan Tukad Baru Barat, Banjar Panti Gede, Pemogan Denpasar Selatan.

Ada warna hijau, kuning, ,merah, biru,  hijau dan warna lain. radarbali.jawapos.com pun penasaran dan berkunjung ke kampung yang penduduknya mayoritas adalah kaum urban.

Pondok Rukun atau orang biasa mengenal dengan Kampung Pelangi.

Disebut kampung pelangi, karena hampir setiap tembok blok bangunan rumah warga berwarna-warni mirip pelangi.

Abdul Gofur selaku Ketua Umum Yayasan Pondok Rukun mengatakan, Pondok Rukun terdiri dari 11 blok A-K dengan jumlah keseluruhan 200 kamar kos.

Dan sebagai wujud nasionalisme terhadap negara, menghias pondok rukun dengan berbagai warna adalah salah satu aksinya.

“Disini warga perantauan dari Jawa, kami minoritas ditengah mayoritas berbuat sesuatu sebagai bentuk rasa nasionalisme,” ujar Abdul warga asli Banyuwangi yang mengaku sudah 18 tahun tinggal di Pondok Rukun.

Abdul mengaku hal ini terinspirasi dari Kampung Warna Warni, Malang. Kegiatan pun dilakukan secara gotong royong sejak seminggu, dengan beragam warna dan kreasi gambar menghias dinding-dinding 200 rumah Pondok Rukun. Dengan biaya per blok dan dikerjakan per blok, Abdul mengatakan target penyelesaian sebelum tanggal 17 Agustus.

“Temanya bebas tetap warna warni, dan dikoordinir setiap blok. Setiap blok kurang lebih ada 17 kamar, dan menghabiskan kurang lebih 4 kaleng cat ukuran 5 kg. Pesan yang ingin disampaikan melalui ini adalah kemeriahan dari warna, sebagai bentuk keberagaman suku agama dan budaya di Pondok Rukun,” jelas Abdul.

Salah satu pemilik toko konveksi kaos di Pondok Rukun, Joko mengaku bangga dengan aksi ini bahkan memberi kesempatan anak buahnya untuk terlibat mengecat bangunan usahanya dan sekitar sampai pukul 02.00 dini hari.

“Kami mulai sejak tiga hari lalu. Seneng dengan aktifitas ini, jadi kesannya menarik karena rasa kekeluargaan dan persahabatan ada lewat kerja sama ini. Karena yang kerja juga mereka yang ada disini, bergerak dengan cara gotong royong,” pungkas Joko.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/