33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:08 PM WIB

Buktikan Bisa Bersaing dengan Laki-laki, Fokus Perjuangkan Emansipasi

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gianyar, Ni Made Ratnadi, kembali lolos sebagai Anggota DPRD Kabupaten Gianyar dari Dapil Blahbatuh-Tampaksiring.

Berdasar hitung cepat PDIP, dia memperoleh suara 13.818. Jumlah itu tertinggi di kabupaten Gianyar, bahkan, diklaim perolehan tertinggi diantara caleg perempuan tingkat se kabupaten kota di Bali.

 

 

IB INDRA PRASETIA, Gianyar

MOMEN Hari Kartini 21 April kemarin, menjadi hari yang spesial bagi kader PDIP Gianyar, Ni Made Ratnadi.

Anggota DPRD Kabupaten Gianyar itu menunjukkan taring dengan meraih suara tinggi pada Pileg 17 April lalu.

Berdasar hasil penghitungan C1 (saksi) yang ada di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dirilis DPC PDIP Gianyar, perempuan yang tinggal di Banjar/Desa Buruah, Kecamatan Blahbatuh itu meraih suara 13.818.

Jumlah suaranya itu meningkat tiga kali lipat lebih dibanding Pileg 2014 lalu yang meraih 3.985 suara.

Bahkan, perolehan suaranya kali ini tertinggi di Kabupaten Gianyar. Bahkan suara Ratnadi mengalahkan perolehan suara Ketua DPRD Gianyar, Wayan Tagel Winarta selaku Sekretaris DPC PDIP Gianyar.

Tagel meraih 13.443 suara. “Suara Pak Tagel selisih lagi sedikit sama saya,” ujar Ratnadi, di kantor DPC PDIP Gianyar.

Walau mengantongi sangat banyak di Gianyar dan terbanyak diantara caleg perempuan di Bali, namun Ratnadi tetap bersabar untuk memastikan hasil pleno KPU Gianyar.

“Di Jembrana katanya ada caleg perempuan suaranya 7.000 berani bilang tertinggi. Kalau begitu, saya 13 ribu lebih, berarti saya tertinggi se – Bali,” jelasnya.

Kata Ratnadi, suaranya itu diperoleh dari Kecamatan Tampaksiring dan Kecamatan Blahbatuh.

“Kantong-kantong suara hampir semua desa. Kecuali Desa Pering, Keramas, Bona, itu tidak. Selain itu masuk,” jelasnya.

Sebagai caleg perempuan, Ratnadi memiliki motivasi untuk bisa berbuat yang terbaik di masyarakat.

“Saya berusaha tulus saja. Kalau ada kegiatan kami turun saja, ini juga atas amanah partai. Partai kami mengedepankan aspirasi

masyarakat, apa yang menjadi aspirasi, kami perjuangkan sekuat tenaga,” jelas caleg kelahiran 16 Februari 1969 itu.

Sebagai ibu tiga anak yang semua anaknya lulusan dokter, Ratnadi harus pintar membagi waktu.

“Mana untuk keluarga dan mana partai. Tapi kami harus kasih pemahaman ke keluarga bahwa di politik, waktu kami 24 jam.

Apalagi kami didukung oleh suami. Terutama ke anak-anak merasa tidak ada waktu. Di sini quality time bagi keluarga. Walau waktu sempit, kami atur sebisa mungkin,” jelasnya istri dari seorang pengusaha, Wayan Suarga itu.

Sebagai caleg perempuan, Ratnadi ingin menunjukkan pesan bahwa perempuan mampu bertarung di politik.

Dia sendiri membuktikkannya sebagai pendulang suara terbesar di Gianyar, bahkan untuk caleg perempuan tingkat kabupaten dan kota se Bali.

“Kami berpesan ke ibu-ibu, bahwa perempuan ada di politik bisa, tergantung kami memanage diri. Managemen hati itu penting, tanpa managemen, punya kemampuan, tapi tidak bisa mengatur, sulit,” jelasnya.

Menurutnya, peran perempuan di dunia politik amat penting. “Ketika ada perwakilan di politik, maka aspirasi perempuan ada mewakili. Perempuan punya potensi yang sama dengan laki-laki,” jelasnya.

Selama duduk di DPRD Kabupaten Gianyar, Ratnadi mengaku turut menyumbangkan perjuangan di bidang kesehatan dan pendidikan.

“Pendidikan, Kesehatan itu sudah. Sekarang saya ingin meningkatkan potensi perempuan, pemberdayaan perempuan perlu ditingkatkan lagi. Bagaimanapun perempuan lebih masuk soul-nya ke masyarakat,” jelas alumi Fakultas Ekonomi Unud itu.

Diakui, program real dari pemerintah Gianyar selama bisa dibilang sudah mengakomodir kepentingan perempuan.

“Ada program salon desa, itu sudah aktif. Nah, untuk sekarang kan ada warung yang semestinya bisa ditata, seperti warung toko moderen,

kami ingin warung di Gianyar ditata, ada sentuhan, supaya menampakkan warung seperti Indomaret,” jelas dewan yang duduk di Komisi IV DPRD Gianyar itu.

Dia juga ingin menguatkan sektor penjualan banten. “Juga perempuan membuat jajan Bali, atau membuat sampah daur ulang,” jelasnya.

Diakui, sektor usaha tersebut bisa dijadikan tambahan penghasilan untuk membantu suami, atau bahkan bisa menjadi penghasilan utama.

“Kami juga ingin memberikan pelatihan bagi petani perempuan Bali,” pintanya. Sementara itu, berdasar penghitungan PDIP Gianyar, caleg perempuan dari PDIP yang lolos ke DPRD Gianyar diperkirakan sebanyak 4 orang.

Selain Ratnadi, tiga caleg perempuan lainnya, yakni, Desak Putu Tirta (1.817 suara/Dapil Sukawati); Ni Nyoman Etty (5.141 suara/Dapil Ubud); Luh Suciningsih (5.380 suara/Dapil Gianyar). (*)

 

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gianyar, Ni Made Ratnadi, kembali lolos sebagai Anggota DPRD Kabupaten Gianyar dari Dapil Blahbatuh-Tampaksiring.

Berdasar hitung cepat PDIP, dia memperoleh suara 13.818. Jumlah itu tertinggi di kabupaten Gianyar, bahkan, diklaim perolehan tertinggi diantara caleg perempuan tingkat se kabupaten kota di Bali.

 

 

IB INDRA PRASETIA, Gianyar

MOMEN Hari Kartini 21 April kemarin, menjadi hari yang spesial bagi kader PDIP Gianyar, Ni Made Ratnadi.

Anggota DPRD Kabupaten Gianyar itu menunjukkan taring dengan meraih suara tinggi pada Pileg 17 April lalu.

Berdasar hasil penghitungan C1 (saksi) yang ada di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dirilis DPC PDIP Gianyar, perempuan yang tinggal di Banjar/Desa Buruah, Kecamatan Blahbatuh itu meraih suara 13.818.

Jumlah suaranya itu meningkat tiga kali lipat lebih dibanding Pileg 2014 lalu yang meraih 3.985 suara.

Bahkan, perolehan suaranya kali ini tertinggi di Kabupaten Gianyar. Bahkan suara Ratnadi mengalahkan perolehan suara Ketua DPRD Gianyar, Wayan Tagel Winarta selaku Sekretaris DPC PDIP Gianyar.

Tagel meraih 13.443 suara. “Suara Pak Tagel selisih lagi sedikit sama saya,” ujar Ratnadi, di kantor DPC PDIP Gianyar.

Walau mengantongi sangat banyak di Gianyar dan terbanyak diantara caleg perempuan di Bali, namun Ratnadi tetap bersabar untuk memastikan hasil pleno KPU Gianyar.

“Di Jembrana katanya ada caleg perempuan suaranya 7.000 berani bilang tertinggi. Kalau begitu, saya 13 ribu lebih, berarti saya tertinggi se – Bali,” jelasnya.

Kata Ratnadi, suaranya itu diperoleh dari Kecamatan Tampaksiring dan Kecamatan Blahbatuh.

“Kantong-kantong suara hampir semua desa. Kecuali Desa Pering, Keramas, Bona, itu tidak. Selain itu masuk,” jelasnya.

Sebagai caleg perempuan, Ratnadi memiliki motivasi untuk bisa berbuat yang terbaik di masyarakat.

“Saya berusaha tulus saja. Kalau ada kegiatan kami turun saja, ini juga atas amanah partai. Partai kami mengedepankan aspirasi

masyarakat, apa yang menjadi aspirasi, kami perjuangkan sekuat tenaga,” jelas caleg kelahiran 16 Februari 1969 itu.

Sebagai ibu tiga anak yang semua anaknya lulusan dokter, Ratnadi harus pintar membagi waktu.

“Mana untuk keluarga dan mana partai. Tapi kami harus kasih pemahaman ke keluarga bahwa di politik, waktu kami 24 jam.

Apalagi kami didukung oleh suami. Terutama ke anak-anak merasa tidak ada waktu. Di sini quality time bagi keluarga. Walau waktu sempit, kami atur sebisa mungkin,” jelasnya istri dari seorang pengusaha, Wayan Suarga itu.

Sebagai caleg perempuan, Ratnadi ingin menunjukkan pesan bahwa perempuan mampu bertarung di politik.

Dia sendiri membuktikkannya sebagai pendulang suara terbesar di Gianyar, bahkan untuk caleg perempuan tingkat kabupaten dan kota se Bali.

“Kami berpesan ke ibu-ibu, bahwa perempuan ada di politik bisa, tergantung kami memanage diri. Managemen hati itu penting, tanpa managemen, punya kemampuan, tapi tidak bisa mengatur, sulit,” jelasnya.

Menurutnya, peran perempuan di dunia politik amat penting. “Ketika ada perwakilan di politik, maka aspirasi perempuan ada mewakili. Perempuan punya potensi yang sama dengan laki-laki,” jelasnya.

Selama duduk di DPRD Kabupaten Gianyar, Ratnadi mengaku turut menyumbangkan perjuangan di bidang kesehatan dan pendidikan.

“Pendidikan, Kesehatan itu sudah. Sekarang saya ingin meningkatkan potensi perempuan, pemberdayaan perempuan perlu ditingkatkan lagi. Bagaimanapun perempuan lebih masuk soul-nya ke masyarakat,” jelas alumi Fakultas Ekonomi Unud itu.

Diakui, program real dari pemerintah Gianyar selama bisa dibilang sudah mengakomodir kepentingan perempuan.

“Ada program salon desa, itu sudah aktif. Nah, untuk sekarang kan ada warung yang semestinya bisa ditata, seperti warung toko moderen,

kami ingin warung di Gianyar ditata, ada sentuhan, supaya menampakkan warung seperti Indomaret,” jelas dewan yang duduk di Komisi IV DPRD Gianyar itu.

Dia juga ingin menguatkan sektor penjualan banten. “Juga perempuan membuat jajan Bali, atau membuat sampah daur ulang,” jelasnya.

Diakui, sektor usaha tersebut bisa dijadikan tambahan penghasilan untuk membantu suami, atau bahkan bisa menjadi penghasilan utama.

“Kami juga ingin memberikan pelatihan bagi petani perempuan Bali,” pintanya. Sementara itu, berdasar penghitungan PDIP Gianyar, caleg perempuan dari PDIP yang lolos ke DPRD Gianyar diperkirakan sebanyak 4 orang.

Selain Ratnadi, tiga caleg perempuan lainnya, yakni, Desak Putu Tirta (1.817 suara/Dapil Sukawati); Ni Nyoman Etty (5.141 suara/Dapil Ubud); Luh Suciningsih (5.380 suara/Dapil Gianyar). (*)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/