26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 2:11 AM WIB

Jadi KP di Honda DBL Bali 2018, Berambisi Tembus Tim PON 2020

Banyak kisah yang terjadi selama sepuluh tahun Honda DBL Bali Series. Para alumni Honda DBL Bali Series ada yang masih eksis sebagai pebasket profesional, wasit, hingga terjun di dunia baru sebagai komisi pertandingan.

 

Alit Binawan, Kerobokan

Honda DBL 2018 Bali Series diwarnai beberapa alumni yang kembali lagi untuk ikut meramaikan kejuaraan basket SMA terbesar di Indonesia.

Salah satunya adalah Ni Luh Rossi Indah Sukmawati. Dia tercatat sebagai All-Star Honda DBL 2016 bersama empat pebasket lainnya asal Bali.

Salah satunya adalah Sitha Marino yang kini bergabung di klub basket putri profesional Sahabat Semarang.

Tahun ini, Rossi kembali ke Honda DBL tetapi bukan sebagai ofisial tim, pelatih, atau bahkan sebagai pemain.

Rossi kembali sebagai komisi pertandingan (KP). Dialah orang yang sepanjang berlangsungnya Honda DBL 2018 Bali Series terus mengawasi jalannya pertandingan di meja offisial. Konsentrasi penuh harus dimiliki Rossi.

Tapi, Honda DBL 2018 Bali Series bukanlah yang pertama dijalaninya sebagai komisi pertandingan. Dalam sejumlah turnamen basket, dia sempat menjadi komisi pertandingan.

Apa yang menjadi motivasinya sehingga dia melepas sementara statusnya sebagai pebasket dan menjadi komisi wasit?

“Maunya saya tetap sebagai pebasket. Tetapi karena kesibukan kuliah dan klub-klub di Bali tidak sebanyak yang ada di Jawa, akhirnya saya mencoba tantangan baru lagi,” terang Rossi.

Masalahnya adalah, Rossi tidak diizinkan untuk melanjutkan kuliahnya di luar Bali seperti beberapa rekannya yang fokus melanjutkan pendidikan di beberapa universitas yang fokus di dunia basket seperti Universitas Esa Unggul dll.

Selama menjadi komisi pertandingan, Rossi yang mengenyam pendidikan di Politeknik Negeri Bali ini mengaku masih merasa deg-degan pada saat mengawasi berbagai pertandingan basket termasuk di Honda DBL 2018 Bali Series.

Menurutnya, menjadi komisi pertandingan gampang-gampang susah. “Susahnya itu saya harus benar-benar fokus ke pertandingan dan jangan ada kesalahan sedikitpun.

Selain itu saya harus benar-benar paham dengan peraturan. Kalau gampangnya karena sudah terbiasa sebelumnya,” ucapnya.

Meskipun sekarang menekuni profesi anyar sebagai komisi pertandingan, tetapi hati kecilnya tidak bisa dibohongi.

Dia tetap masih rindu bermain basket dimana olahraga inilah yang membuat namanya melambung dan mengantarkannya menuju Amerika Serikat pada tahun 2016.

Misi awal Rossi adalah mampu menembus Tim Basket Putri Bali di PON XX/2020, Papua. “Tentu ada rasa kangen kalau melihat DBL

dan terjun langsung sekarang. Saya harus bisa masuk di Tim Basket Putri Bali PON 2020. Itu cita-cita awal saya untuk saat ini,” tutup Rossi. 

Banyak kisah yang terjadi selama sepuluh tahun Honda DBL Bali Series. Para alumni Honda DBL Bali Series ada yang masih eksis sebagai pebasket profesional, wasit, hingga terjun di dunia baru sebagai komisi pertandingan.

 

Alit Binawan, Kerobokan

Honda DBL 2018 Bali Series diwarnai beberapa alumni yang kembali lagi untuk ikut meramaikan kejuaraan basket SMA terbesar di Indonesia.

Salah satunya adalah Ni Luh Rossi Indah Sukmawati. Dia tercatat sebagai All-Star Honda DBL 2016 bersama empat pebasket lainnya asal Bali.

Salah satunya adalah Sitha Marino yang kini bergabung di klub basket putri profesional Sahabat Semarang.

Tahun ini, Rossi kembali ke Honda DBL tetapi bukan sebagai ofisial tim, pelatih, atau bahkan sebagai pemain.

Rossi kembali sebagai komisi pertandingan (KP). Dialah orang yang sepanjang berlangsungnya Honda DBL 2018 Bali Series terus mengawasi jalannya pertandingan di meja offisial. Konsentrasi penuh harus dimiliki Rossi.

Tapi, Honda DBL 2018 Bali Series bukanlah yang pertama dijalaninya sebagai komisi pertandingan. Dalam sejumlah turnamen basket, dia sempat menjadi komisi pertandingan.

Apa yang menjadi motivasinya sehingga dia melepas sementara statusnya sebagai pebasket dan menjadi komisi wasit?

“Maunya saya tetap sebagai pebasket. Tetapi karena kesibukan kuliah dan klub-klub di Bali tidak sebanyak yang ada di Jawa, akhirnya saya mencoba tantangan baru lagi,” terang Rossi.

Masalahnya adalah, Rossi tidak diizinkan untuk melanjutkan kuliahnya di luar Bali seperti beberapa rekannya yang fokus melanjutkan pendidikan di beberapa universitas yang fokus di dunia basket seperti Universitas Esa Unggul dll.

Selama menjadi komisi pertandingan, Rossi yang mengenyam pendidikan di Politeknik Negeri Bali ini mengaku masih merasa deg-degan pada saat mengawasi berbagai pertandingan basket termasuk di Honda DBL 2018 Bali Series.

Menurutnya, menjadi komisi pertandingan gampang-gampang susah. “Susahnya itu saya harus benar-benar fokus ke pertandingan dan jangan ada kesalahan sedikitpun.

Selain itu saya harus benar-benar paham dengan peraturan. Kalau gampangnya karena sudah terbiasa sebelumnya,” ucapnya.

Meskipun sekarang menekuni profesi anyar sebagai komisi pertandingan, tetapi hati kecilnya tidak bisa dibohongi.

Dia tetap masih rindu bermain basket dimana olahraga inilah yang membuat namanya melambung dan mengantarkannya menuju Amerika Serikat pada tahun 2016.

Misi awal Rossi adalah mampu menembus Tim Basket Putri Bali di PON XX/2020, Papua. “Tentu ada rasa kangen kalau melihat DBL

dan terjun langsung sekarang. Saya harus bisa masuk di Tim Basket Putri Bali PON 2020. Itu cita-cita awal saya untuk saat ini,” tutup Rossi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/