28.3 C
Jakarta
11 Desember 2024, 11:12 AM WIB

GOR Merpati Jadi Homebase Bali United,Perbasi: Berdayakan Pemain Lokal

DENPASAR – Sebenarnya jalan yang benar-benar masih panjang harus dilewati Bali United jika ingin menjadi satu diantara 12 tim kontestan IBL 2021.

Tapi, tidak ada salahnya untuk berandai-andai. Jika Bali United lolos tahun depan, setidaknya harus bisa memberdayakan pemain lokal Bali.

Ada beberapa pebasket asal Pulau Dewata di IBL 2020. Misalnya saja AA Ngurah Wisnu Budidharma Saputra yang membela Satria Muda Pertamina Jakarta dan Gusti Putu Saputra yang bermain untuk Louvre Surabaya.

Jika Bali United terpilih untuk tahun depan, dua pemain tersebut bisa saja pulang kampung. Manajemen Bali United Basketball sudah memilih GOR Merpati sebagai kandang mereka musim depan.

Bisa saja IBL seri Bali kembali digelar setelah musim lalu menjadi jatah Kediri, Jawa Timur. Ketua II Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprov Perbasi Bali Dedi Setiawan yang dihubungi terpisah kemarin mengaku senang ada yang peduli dengan dunia basket Pulau Dewata.

“Sebenarnya proses untuk menuju tim yang akan bermain di IBL 2020 masih panjang. Tapi, bagus ada yang mau peduli. Ini juga untuk perkembangan pebasket putra di Bali,” kata Dedi.

Bagi Dedi, alangkah baiknya Bali United bisa memberikan porsi lebih untuk pebasket asal Bali khususnya yang masih muda untuk berkembang.

“Kalau namanya Bali United tapi semua pemain berasal dari luar Bali kan repot juga. Tapi, Bali United harus selektif juga untuk menentukan pemain.

Meskipun dari Bali, harus melakukan seleksi agar kompeten dan bisa bersaing dengan klub-klub lain,” ucap Dedi.

Mungkin Yabes Tanuri dan Pieter Tanuri sebagai Big Boss Bali United sudah paham betul dunia sepak bola mulai dari kompetisi hingga segi bisnis.

Untuk basket, bisa saja mereka butuh mentor. Kebetulan Dedi yang merupakan pemilik dari Tim Basket Putri Merpati Bali sudah sempat berdiskusi dengan Yabes Tanuri.

Dunia basket benar-benar berbeda dari segi bisnis. Kalau kata banyak orang, orang yang terjun di dunia basket adalah orang yang benar-benar hobi dan bersedia untuk “membakar uang”.

Sebab perputaran uang di basket Indonesia masih kalah jauh dibanding sepak bola. Konsekuensi ini yang harus dipikirkan matang-matang oleh Manajemen Bali United.

“Sudah dua kali (rapat) kalau tidak salah dengan Pak Yabes. Saya memberikan masukan tentang apa yang sudah saya alami selama ini. Mereka juga berencana memakai GOR Merpati sebagai tempat latihan,” tutupnya.

DENPASAR – Sebenarnya jalan yang benar-benar masih panjang harus dilewati Bali United jika ingin menjadi satu diantara 12 tim kontestan IBL 2021.

Tapi, tidak ada salahnya untuk berandai-andai. Jika Bali United lolos tahun depan, setidaknya harus bisa memberdayakan pemain lokal Bali.

Ada beberapa pebasket asal Pulau Dewata di IBL 2020. Misalnya saja AA Ngurah Wisnu Budidharma Saputra yang membela Satria Muda Pertamina Jakarta dan Gusti Putu Saputra yang bermain untuk Louvre Surabaya.

Jika Bali United terpilih untuk tahun depan, dua pemain tersebut bisa saja pulang kampung. Manajemen Bali United Basketball sudah memilih GOR Merpati sebagai kandang mereka musim depan.

Bisa saja IBL seri Bali kembali digelar setelah musim lalu menjadi jatah Kediri, Jawa Timur. Ketua II Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprov Perbasi Bali Dedi Setiawan yang dihubungi terpisah kemarin mengaku senang ada yang peduli dengan dunia basket Pulau Dewata.

“Sebenarnya proses untuk menuju tim yang akan bermain di IBL 2020 masih panjang. Tapi, bagus ada yang mau peduli. Ini juga untuk perkembangan pebasket putra di Bali,” kata Dedi.

Bagi Dedi, alangkah baiknya Bali United bisa memberikan porsi lebih untuk pebasket asal Bali khususnya yang masih muda untuk berkembang.

“Kalau namanya Bali United tapi semua pemain berasal dari luar Bali kan repot juga. Tapi, Bali United harus selektif juga untuk menentukan pemain.

Meskipun dari Bali, harus melakukan seleksi agar kompeten dan bisa bersaing dengan klub-klub lain,” ucap Dedi.

Mungkin Yabes Tanuri dan Pieter Tanuri sebagai Big Boss Bali United sudah paham betul dunia sepak bola mulai dari kompetisi hingga segi bisnis.

Untuk basket, bisa saja mereka butuh mentor. Kebetulan Dedi yang merupakan pemilik dari Tim Basket Putri Merpati Bali sudah sempat berdiskusi dengan Yabes Tanuri.

Dunia basket benar-benar berbeda dari segi bisnis. Kalau kata banyak orang, orang yang terjun di dunia basket adalah orang yang benar-benar hobi dan bersedia untuk “membakar uang”.

Sebab perputaran uang di basket Indonesia masih kalah jauh dibanding sepak bola. Konsekuensi ini yang harus dipikirkan matang-matang oleh Manajemen Bali United.

“Sudah dua kali (rapat) kalau tidak salah dengan Pak Yabes. Saya memberikan masukan tentang apa yang sudah saya alami selama ini. Mereka juga berencana memakai GOR Merpati sebagai tempat latihan,” tutupnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/