26.1 C
Jakarta
26 April 2024, 4:15 AM WIB

Bos Bali United Menunggu Keputusan Resmi FIFA

DENPASAR–CEO Bali United, Yabes Tanuri, terus memantau situasi terkini. Ini karena  Tim Task Force Satgas Transformasi sudah dibentuk oleh FIFA dan bekerjasama dengan PSSI. Hal ini dilakukan untuk merespons tragedi kanjuruhan.

Sebelumnya perwakilan FIFA dan AFC sudah berada di Indonesia. Ini adalah bentuk timbal balik mereka setelah Presiden Joko Widodo lebih dulu melakukan korespondensi dengan FIFA, beberapa saat pasca tragedi Kanjuruhan.

Satgas transformasi ini memiliki tugas untuk membuat berbagai action plan yang bertujuan agar tidak lagi insiden serupa yang terulang kembali.

Mereka akan berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti lembaga pemerintahan dan stakeholder sepak bola Indonesia. Pembentukan tim ini juga menjadi salah satu tindak lanjut dari Presiden Joko Widodo yang lebih dulu melakukan korespondensi dengan FIFA.

Kabar ini pun langsung ditanggapi CEO Bali United Yabes Tanuri. Yabes yang dikonfirmasi Sabtu (15/10) berterima kasih atas kedatangan perwakilan FIFA dan AFC ke Indonesia untuk memperbaiki persepakbolaan.

Kebetulan juga Yabes menjadi salah satu pihak yang mungkin turun langsung untuk berkolaborasi dengan satgas ini karena dia adalah salah satu pemilik Bali United selain Pieter Tanuri.

“Bagus ,dong. Melihat seperti ini, saya berterima kasih atas kedatangan FIFA dan AFC ke Indonesia untuk membantu persepakbolaan Indonesia lebih baik lagi,” terangnya. Konsekuensi dari hal ini adalah penghentian Liga 1 2022/2023 kemungkinan akan lebih lama lagi.

Terlebih Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) sudah membuat poin-poin penting terkait hasil investigasi yang akan diserahkan kepada Presiden Jokowi. Salah satu poin yang penting adalah transformasi di tubuh PSSI.

Selain itu TGIPF yang diketuai langsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD tersebut meminta agar PSSI segera menggelar kongres luar biasa (KLB).

Jika tidak menggelar KLB, pemerintah tidak akan mengeluarkan izin kompetisi di Liga 1 dan Liga 2 musim ini. Artinya bisa saja Liga 1 bisa dimulai lebih lama lagi. Padahal ada bocoran jika Liga 1 2022/2023 dilanjutkan kembali pada akhir November mendatang.

Melihat situasi ini, Yabes mengaku akan menunggu apapun hasil yang dibuat oleh pihak-pihak terkait dalam tragedi Kanjuruhan. “Kan ini (mungkin) tidak lama, hanya sementara. Pokoknya kami menunggu (keputusan) saja. Kami menunggu surat resmi dari federasi dan berharap tim tersebut bisa melakukan yang terbaik untuk persepakbolaan Indonesia,” beber adik kandung Anggota Exco PSSI Pieter Tanuri tersebut.

Sementara itu Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco yang dikonfirmasi terpisah mengenai jadwal kompetisi yang akhirnya molor kemungkinan hingga akhir November, tidak mau banyak berkomentar. Tampaknya Teco ingin Manajemen Bali United yang lebih banyak membuat sikap terkait apapun keputusan yang dibuat.

“Kami tunggu konfirmasi dari manajemen agar kami bisa berkomentar,” beber Teco. Dengan kondisi seperti ini, artinya Bali United dan klub kontestan Liga 1 dan Liga 2 musim ini memiliki waktu persiapan yang lebih lama. Atau bukannya persiapan, tetapi memiliki waktu libur yang lebih Panjang lagi.

Yang jelas pelatih kelahiran Rio De Janeiro, Brasil tersebut tidak bisa berkomentar banyak. Hanya jika benar kompetisi kembali digulirkan pada November, jelas bisa merugikan tim.

“Kami belum ada konfirmasi dari manajemen. Apakah info ini benar atau tidak. Tapi waktu ini benar, pasti terlalu lama kami untuk bermain kembali,” tutupnya. (alit binawan)

 

DENPASAR–CEO Bali United, Yabes Tanuri, terus memantau situasi terkini. Ini karena  Tim Task Force Satgas Transformasi sudah dibentuk oleh FIFA dan bekerjasama dengan PSSI. Hal ini dilakukan untuk merespons tragedi kanjuruhan.

Sebelumnya perwakilan FIFA dan AFC sudah berada di Indonesia. Ini adalah bentuk timbal balik mereka setelah Presiden Joko Widodo lebih dulu melakukan korespondensi dengan FIFA, beberapa saat pasca tragedi Kanjuruhan.

Satgas transformasi ini memiliki tugas untuk membuat berbagai action plan yang bertujuan agar tidak lagi insiden serupa yang terulang kembali.

Mereka akan berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti lembaga pemerintahan dan stakeholder sepak bola Indonesia. Pembentukan tim ini juga menjadi salah satu tindak lanjut dari Presiden Joko Widodo yang lebih dulu melakukan korespondensi dengan FIFA.

Kabar ini pun langsung ditanggapi CEO Bali United Yabes Tanuri. Yabes yang dikonfirmasi Sabtu (15/10) berterima kasih atas kedatangan perwakilan FIFA dan AFC ke Indonesia untuk memperbaiki persepakbolaan.

Kebetulan juga Yabes menjadi salah satu pihak yang mungkin turun langsung untuk berkolaborasi dengan satgas ini karena dia adalah salah satu pemilik Bali United selain Pieter Tanuri.

“Bagus ,dong. Melihat seperti ini, saya berterima kasih atas kedatangan FIFA dan AFC ke Indonesia untuk membantu persepakbolaan Indonesia lebih baik lagi,” terangnya. Konsekuensi dari hal ini adalah penghentian Liga 1 2022/2023 kemungkinan akan lebih lama lagi.

Terlebih Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) sudah membuat poin-poin penting terkait hasil investigasi yang akan diserahkan kepada Presiden Jokowi. Salah satu poin yang penting adalah transformasi di tubuh PSSI.

Selain itu TGIPF yang diketuai langsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD tersebut meminta agar PSSI segera menggelar kongres luar biasa (KLB).

Jika tidak menggelar KLB, pemerintah tidak akan mengeluarkan izin kompetisi di Liga 1 dan Liga 2 musim ini. Artinya bisa saja Liga 1 bisa dimulai lebih lama lagi. Padahal ada bocoran jika Liga 1 2022/2023 dilanjutkan kembali pada akhir November mendatang.

Melihat situasi ini, Yabes mengaku akan menunggu apapun hasil yang dibuat oleh pihak-pihak terkait dalam tragedi Kanjuruhan. “Kan ini (mungkin) tidak lama, hanya sementara. Pokoknya kami menunggu (keputusan) saja. Kami menunggu surat resmi dari federasi dan berharap tim tersebut bisa melakukan yang terbaik untuk persepakbolaan Indonesia,” beber adik kandung Anggota Exco PSSI Pieter Tanuri tersebut.

Sementara itu Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco yang dikonfirmasi terpisah mengenai jadwal kompetisi yang akhirnya molor kemungkinan hingga akhir November, tidak mau banyak berkomentar. Tampaknya Teco ingin Manajemen Bali United yang lebih banyak membuat sikap terkait apapun keputusan yang dibuat.

“Kami tunggu konfirmasi dari manajemen agar kami bisa berkomentar,” beber Teco. Dengan kondisi seperti ini, artinya Bali United dan klub kontestan Liga 1 dan Liga 2 musim ini memiliki waktu persiapan yang lebih lama. Atau bukannya persiapan, tetapi memiliki waktu libur yang lebih Panjang lagi.

Yang jelas pelatih kelahiran Rio De Janeiro, Brasil tersebut tidak bisa berkomentar banyak. Hanya jika benar kompetisi kembali digulirkan pada November, jelas bisa merugikan tim.

“Kami belum ada konfirmasi dari manajemen. Apakah info ini benar atau tidak. Tapi waktu ini benar, pasti terlalu lama kami untuk bermain kembali,” tutupnya. (alit binawan)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/