AMLAPURA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menggelar rapat bersama sejumlah jajarannya di Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, kemarin (2/1).
Berdasar hasil rapat yang dilakukan sekitar tiga jam itu, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudy Suhendar mengungkapkan bahwa status Gunung Agung masih awas.
Namun, dalam rapat itu Ignasius Jonan menginstruksikan untuk melakukan evaluasi terhadap status Gunung Agung.
“Kalau dari hasil evaluasi kami dalam beberapa hari ke depan ini menunjukkan trennya menurun dari biasanya, maka kami akan melakukan penurunan status Gunung Agung,” ujar Rudy Suhendar.
Menurutnya, kegiatan evaluasi aktivitas Gunung Agung memang menjadi rutinitas setiap minggu. Berdasar hasil pencatatan satu minggu ini, deformasi Gunung Agung tampak stabil.
Begitupun dengan letusan yang pada akhir bulan November lalu sempat terjadi letusan yang cukup besar, kemudian sempat terhenti dan kembali lagi terjadi letusan namun tidak terlalu besar.
“Dari minggu kemarin, ini agak relatif di bawah,” ujarnya. Sementara untuk kondisi kubah Gunung Agung saat ini, masih seperti sebelumnya, baru terisi sepertiganya.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani membenarkan bahwa magma baru mengisi sepertiga kubah.
Pertumbuhan magma yang keluar dari kawah Gunung namun kecepatannya masih sangat rendah. Sementara untuk gempa dirinya juga mengatakan masih fluktuatif.
“Erupsi kecil-kecil seperti itu kemarin itu kan pelepasan energi. Justru itu untuk menghindari erupsi yang lebih besar,” terangnya.
Terkait dengan potensi penurunan status atau penyempitan sektoral, pihaknya mengatakan bahwa kedua hal itu berpotensi terjadi.
“Kalau dari aktivitas Gunung Agung ternyata ke arah itu, mungkin saja penurunan status dilakukan,” tandasnya.