NEGARA– Kondisi abrasi di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, makin mengkhawatirkan.
Akibat abrasi dan diterjang ombak, sejumlah rumah warga, tempat ibadah dan tempat usaha kuliner disekitar pantai hancur pada, Selasa malam (7/1).
Warga yang rumahnya rusak terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya yang jauh dari pantai.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, ombak besar datang saat air pasang sejak tiga hari lalu.
Namun ombak terbesar terjadi pada Selasa malam lalu sekitar pukul 21.00 wita.
Sebelum ombak besar datang, warga yang rumahnya berada persis di pinggir pantai sudah memindahkan barang berharga ke rumah kerabat dan tetangga lebih aman.
Karena itu, saat ombak besar datang dan merusak sebagian rumah sudah tidak ada barang berharga.
Akibat terjangan ombak, sedikitnya tiga rumah warga rusak dan dapur salah satu warung makan rusak.
“Kami sudah tahu kalau ombak akan besar, makanya dipindah dulu barang-barangnya,” kata Hairul, salah satu warga Pebuahan.
Demikian halnya Yanto, pemilik usaha kuliner ikan bakar di Pebuahan yang terdampak ombak besar. Dapur warung makannya mengalami kerusakan parah hingga nyaris ambruk. “Ombaknya besar sekali, dapur kena juga,” ungkapnya.
Ombak besar yang terjadi di pantai selatan Jembrana tersebut diprediksi masih akan terjadi hingga beberapa hari kedepan.
Terutama saat purnama pada hari Jumat malam (10/1) mendatang.
Untuk itu, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah warga sudah mulai waspada dengan memindahkan barang berharga ke tempat lebih aman.
Bahkan sebagin warga sibuk membuat tanggul sendiri dengan karung berisi pasir di belakang rumah yang berhadapan langsung dengan pantai.
Warga bergotong royong mengumpulkan ratusan karung berisi pasir di salah satu rumah warga.