25.2 C
Jakarta
6 November 2024, 0:06 AM WIB

Tak Kunjung Diperbaiki, Wali Murid Nekat Pagari Sekolah dengan..

BAKTISERAGA-Gerah tak kunjung dapat bantuan perbaikan pembangunan pagar, para wali murid SDN 1 Baktiseraga nekat mengambil inisiatif sendiri.

Ratusan wali murid memutuskan membangun pagar sekolah dengan gotong royong alias swadaya sendiri.

Menggunakan alat dan bahan seadanya, wali murid, Minggu (19/8) memagar keliling sekolah dengan bambu yang sebelumnya rusak parah akibat diterjang banjir bandang Februari 2018 lalu.

Ketua Komite SDN 1 Baktiseraga, Putu Oka mengatakan, kondisi di sekolah belakangan ini memang cukup mengkhawatirkan. 

Tanpa pagar pembatas, banyak siswa yang berkeliaran keluar sekolah pada jam sekolah. 

Apalagi jumlah siswa mencapai 324 orang anak, sehingga menyulitkan para guru mengawasi seluruh siswa.

Selain itu areal sekolah yang terbuka, dikhawatirkan memicu tindakan kriminal.

Konon dalam enam bulan terakhir, sudah beberapa kali sekolah ini kemalingan. 

Meski tak ada barang berharga yang hilang, namun hal itu cukup mengkhawatirkan.

“Sekolah ini kan dekat jalan raya yang padat.

Kalau sudah jam istirahat, anak-anak itu sampai berhamburan ke trotoar. 

Ini kan mengkhawatirkan.

Kalau anak-anak sampai main ke pinggir jalan itu bisa berbahaya.

Makanya kami sepakat membuat pagar sementara dengan biaya swadaya,” kata Oka.

Selain itu, kondisi ruang toilet juga tidak memadai dengan jumlah siswa saat ini.

Tak pelak, situasi ini membuat anak-anak harus keluar sekolah meminjam toilet. 

Penyebabnya sejumlah toilet mengalami kerusakan akibat diterjang banjir badang.

Sementara itu Kepala SDN 1 Baktiseraga, Putu Ada mengatakan, dengan adanya pagar sementara, maka pengawasan terhadap para siswa menjadi lebih mudah. 

Pasalnya siswa sering berhamburan ke pinggir jalan raya pada jam istirahat. 

Hal itu dikhawatirkan berdampak pada keselamatan siswa.

“Mudah-mudahan dengan penanganan sementara ini anak-anak sedikit nyaman dalam jam pelajaran,” kata Ada.

Sementara untuk pembangunan pagar permanen, Putu Ada mengaku telah mengusulkan agar bisa direalisasikan pada tahun anggaran 2019 mendatang.

Pihaknya telah melaporkan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) untuk perbaikan pagar serta pembangunan empat toilet bagi siswa.

BAKTISERAGA-Gerah tak kunjung dapat bantuan perbaikan pembangunan pagar, para wali murid SDN 1 Baktiseraga nekat mengambil inisiatif sendiri.

Ratusan wali murid memutuskan membangun pagar sekolah dengan gotong royong alias swadaya sendiri.

Menggunakan alat dan bahan seadanya, wali murid, Minggu (19/8) memagar keliling sekolah dengan bambu yang sebelumnya rusak parah akibat diterjang banjir bandang Februari 2018 lalu.

Ketua Komite SDN 1 Baktiseraga, Putu Oka mengatakan, kondisi di sekolah belakangan ini memang cukup mengkhawatirkan. 

Tanpa pagar pembatas, banyak siswa yang berkeliaran keluar sekolah pada jam sekolah. 

Apalagi jumlah siswa mencapai 324 orang anak, sehingga menyulitkan para guru mengawasi seluruh siswa.

Selain itu areal sekolah yang terbuka, dikhawatirkan memicu tindakan kriminal.

Konon dalam enam bulan terakhir, sudah beberapa kali sekolah ini kemalingan. 

Meski tak ada barang berharga yang hilang, namun hal itu cukup mengkhawatirkan.

“Sekolah ini kan dekat jalan raya yang padat.

Kalau sudah jam istirahat, anak-anak itu sampai berhamburan ke trotoar. 

Ini kan mengkhawatirkan.

Kalau anak-anak sampai main ke pinggir jalan itu bisa berbahaya.

Makanya kami sepakat membuat pagar sementara dengan biaya swadaya,” kata Oka.

Selain itu, kondisi ruang toilet juga tidak memadai dengan jumlah siswa saat ini.

Tak pelak, situasi ini membuat anak-anak harus keluar sekolah meminjam toilet. 

Penyebabnya sejumlah toilet mengalami kerusakan akibat diterjang banjir badang.

Sementara itu Kepala SDN 1 Baktiseraga, Putu Ada mengatakan, dengan adanya pagar sementara, maka pengawasan terhadap para siswa menjadi lebih mudah. 

Pasalnya siswa sering berhamburan ke pinggir jalan raya pada jam istirahat. 

Hal itu dikhawatirkan berdampak pada keselamatan siswa.

“Mudah-mudahan dengan penanganan sementara ini anak-anak sedikit nyaman dalam jam pelajaran,” kata Ada.

Sementara untuk pembangunan pagar permanen, Putu Ada mengaku telah mengusulkan agar bisa direalisasikan pada tahun anggaran 2019 mendatang.

Pihaknya telah melaporkan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) untuk perbaikan pagar serta pembangunan empat toilet bagi siswa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/