DENPASAR – Sebanyak 29 mahasiswa dari solidaritas masyarakat Papua menolak Pemilu diamankan oleh kepolisian.
Mereka diamankan di Mako Polresta Denpasar usai aksi demo yang mereka gelar saat long march menuju Konjen Amerika Serikat, di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Senin (15/4) pagi.
Sebelum diamankan, aksi demonstarasi menolak pemilu 2019 dan ajakan golput ini sempat berjalan ricuh. Mereka akhirnya diamankan pecalang dan aparat kepolisian.
Kabagops Polresta Denpasar Kompol I Wayan Gatra mengatakan, para demonstran diamankan karena menggelar aksi yang berkaitan dengan pemilu di masa tenang.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Termasuk sejumlah spanduk yang dianggap bernuansa provokatif. Ada juga spanduk ajakan menolak Pilpres 2019.
“Itu kan sangat bahaya, padahal di seluruh Indonesia kita gaungkan untuk gerakan anti golput dan sebagainya,” kata Kompol I Wayan Gatra.
Ajakan golput itu, kata Kompol Gatra, sama artinya dengan tidak mendukung kebijakan pemerintah Indonesia.
Seharusnya, kata Kompol Gatra, para demonstran ini ikut mendukung Pemilu 2019 karena bagaimana pun Papua tetaplah Indonesia. Apalagi para mahasiswa ini berdomisili di Bali.
“Karena mereka di Bali, sekali lagi di Bali dan Bali bagian dari NKRI. Jangan, mereka menganggap di Bali ini bukan NKRI.
Karena dari komentar mereka yang bilang bahwa Papua bukan dari (bagian) Indonesia dan bahkan ada lagunya.
Menurut saya pribadi kurang pas loh,” terang mantan Kapolsek KP3 Benoa ini. Kini puluhan mahasiswa peserta demonstran ini pun sedang menunggu proses lanjutan dari aparat kepolisian.